ANALISIS KEMISKINAN INDONESIA: PERAN PENDIDIKAN DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA RESPONSIF GENDER, BELANJA PEMERINTAH, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI = POVERTY ANALYSIS IN INDONESIA: THE ROLE OF GENDER-RESPONSIVE EDUCATION AND EMPLOYMENT, GOVERNMENT SPENDING, AND ECONOMIC GROWTH

Latar Belakang. Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya merupakan tujuan utama bangsa-bangsa di dunia yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Kemiskinan yang tinggi di Indonesia menunjukkan perlunya penelitian yang mendalam tentang faktor-faktor yang dapat membantu mengurangi kemiskinan. Salah satu faktor yang dipertimbangkan adalah kesetaraan gender, yang diyakini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Kesetaraan gender telah diakui secara luas sebagai elemen kunci dalam pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Kontribusi dinamis perempuan dan laki-laki terhadap masyarakat sebagai individu, pekerja, dan warga negara sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan dan penyerapan tenaga kerja responsif gender serta pengeluaran pemerintah fungsi pendidikan dan kesehatan terhadap penurunan tingkat kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan data sekunder berupa data panel 34 provinsi di Indonesia periode 2013-2022 yang dianalisis menggunakan metode Analisis Jalur (Path Analysis). Hasil. Penelitian ini menunjukkan bahwa, rata-rata lama sekolah perempuan, penyerapan tenaga kerja laki-laki, penyerapan tenaga kerja perempuan, serta belanja pemerintah fungsi pendidikan dan kesehatan secara langsung signifikan menurunkan kemiskinan di Indonesia. Sedangkan, rata-rata lama sekolah laki-laki dan pertumbuhan ekonomi tidak signifikan terhadap kemiskinan. Secara tidak langsung, rata-rata lama sekolah laki-laki, rata-rata lama sekolah perempuan, penyerapan tenaga kerja laki-laki, penyerapan tenaga kerja perempuan, serta belanja pemerintah fungsi pendidikan dan kesehatan tidak signifikan terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi. Kesimpulan. Pemerintah perlu meningkatkan akses pendidikan perempuan dan partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja melalui pelatihan berbasis gender serta fasilitas pendukung. Optimalisasi pengeluaran pada sektor pendidikan dan kesehatan harus difokuskan untuk daerah miskin guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dan inklusif agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Keyword : poverty; education; labor absorption; gender equality; government spending