Perbandingan Supresi Parasit Malaria oleh Ekstrak Metanol, Etanol, dan n-Heksan Daun Kelor (Moringa oleifera Lam) pada Hewan Coba Mencit yang Diinfeksi Plasmodium berghei = Comparison of Malaria Parasite Suppression by Methanol, Ethanol, and n-Hexane Extracts of Moringa oleifera Lam Leaf in Experimental Animals, Plasmodium berghei-infected Mice


HANIFAH, NIDA (2025) Perbandingan Supresi Parasit Malaria oleh Ekstrak Metanol, Etanol, dan n-Heksan Daun Kelor (Moringa oleifera Lam) pada Hewan Coba Mencit yang Diinfeksi Plasmodium berghei = Comparison of Malaria Parasite Suppression by Methanol, Ethanol, and n-Hexane Extracts of Moringa oleifera Lam Leaf in Experimental Animals, Plasmodium berghei-infected Mice. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
P062231041-Cover.jpg

Download (425kB) | Preview
[thumbnail of Bab1-2] Text (Bab1-2)
P062231041-Bab1-2(FILEminimizer).pdf

Download (315kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
P062231041-Dapus(FILEminimizer).pdf

Download (110kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
P062231041-Full Text(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 18 March 2027.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Plasmodium spp. dengan tingkat kasus global yang masih tinggi. Resistensi terhadap obat antimalaria lini pertama menjadi tantangan besar dalam pengobatan malaria. Daun kelor (Moringa oleifera) memiliki potensi sebagai agen antimalaria, namun senyawa aktif yang memiliki efektivitas antimalaria belum terindentifikasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antiplasmodial dari ekstrak metanol, etanol, n-heksan, ekstrak air, dan fraksi ekstrak daun kelor, serta mengidentifikasi kandungan senyawa aktif ekstrak daun kelor. Metode: Penelitian in vivo dilakukan menggunakan Peter’s 4-day suppressive test. Mencit diinfeksi dengan P. berghei dan kemudian dibagi menjadi kelompok kontrol negatif, kontrol positif (artesunat), dan ekstrak. Perlakuan diberikan selama empat hari. Tingkat parasitemia dipantau pada hari keempat untuk menghitung tingkat penekanan parasit. Identifikasi senyawa aktif dilakukan pada fraksi ekstrak dengan metode LC-HRMS. Hasil: Ekstrak etanol menunjukkan tingkat penekanan parasit tertinggi sebesar 26,52%, diikuti oleh ekstrak metanol sebesar 15,96%, sedangkan ekstrak n-heksan dan ekstrak air tidak menunjukkan efek penekanan parasit. Terdapat peningkatan penekanan pertumbuhan parasit oleh fraksi ekstrak etanol. Fraksinasi ekstrak etanol menunjukkan bahwa fraksi tidak larut n-heksana dan fraksi tidak larut etil asetat memiliki aktivitas anti-plasmodial yang tinggi, dengan tingkat penekanan masingmasing sebesar 84,65% dan 83,07%, mendekati kelompok kontrol positif artesunate (86,81%). Terdapat 246 senyawa yang diidentifikasi pada LC-HRMS fraksi tidak larut etil asetat, dengan 16 senyawa fenolik dan 230 senyawa non-fenolik. Kesimpulan: Ekstrak etanol daun kelor memiliki potensi yang baik sebagai agen antimalaria, khususnya fraksi tidak larut n-heksan dan fraksi tidak larut etil asetat dari ekstrak etanol. Penemuan ini dapat membuka jalan untuk proses pengembangan lebih lanjut obat antimalaria berbasis bahan alam.

Keyword : Malaria, ekstrak Moringa oleifera, Plasmodium berghei, agen antimalaria, fraksinasi kimia.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Malaria, Moringa oleifera extract, Plasmodium berghei, antimalarial agents, chemical fractionation.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Program Pascasarjana > Ilmu Biomedik
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 22 Aug 2025 08:08
Last Modified: 22 Aug 2025 08:08
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48503

Actions (login required)

View Item
View Item