WULANDARI, WULANDARI (2025) Analisis Kadar ET-1 Urin dan Fungsi Ginjal pada Dewasa Muda Obesitas dan Non Obesitas = Analysis of Urine ET-1 Levels and Kidney Function in Obesity and Non-Obesity Young Adults. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48502/1.hassmallThumbnailVersion/P062231031-Cover.jpg)

P062231031-Cover.jpg
Download (291kB) | Preview
![[thumbnail of Bab1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
P062231031-Bab1-2(FILEminimizer).pdf
Download (326kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
P062231031-dp(FILEminimizer).pdf
Download (121kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
P062231031-full text(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 24 February 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Wulandari. Analisis Kadar ET-1 Urine dan Fungsi Ginjal pada Dewasa Muda Obesitas dan Non Obesitas (dibimbing oleh Irfan Idris dan Andi Ariyandy). Latar Belakang: Obesitas, yang ditandai dengan akumulasi lemak abnormal, berdampak negatif pada kesehatan. Onset dan morbiditas obesitas sering terjadi pada orang dewasa, yang menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk hipertensi dan penurunan fungsi ginjal. Endotelin-1, molekul yang berfungsi sebagai vasokonstriktor, berperan signifikan dalam patofisiologi sistem ginjal dan kardiovaskular. Tujuan: Menganalisis kadar ET-1 urin dan fungsi ginjal pada individu obesitas dan non-obesitas. Metode: Studi analitik potong lintang ini menggunakan purposive sampling, melibatkan 30 subjek dewasa muda obesitas dan 26 subjek dewasa muda non-obesitas berusia 19–20 tahun. Sampel urin digunakan untuk mengukur kadar endotelin-1 dengan metode ELISA, sedangkan sampel darah dianalisis untuk kadar urea dan kreatinin menggunakan metode enzimatik. Uji perbedaan statistik dilakukan dengan Mann-Whitney U dan t independen, sedangkan uji korelasi dianalisis menggunakan uji Spearman. Hasil: Uji t independen menunjukkan bahwa konsentrasi endotelin-1 urin lebih tinggi bermakna (p = 0,038) pada kelompok obesitas (median: 92,27 ng/L) dibandingkan kelompok non-obesitas (median: 74,41 ng/L). Uji Mann-Whitney U menunjukkan bahwa konsentrasi kreatinin lebih tinggi tidak bermakna (p = 0,828) pada kelompok obesitas (median: 0,70 mg/dL) dibandingkan kelompok non-obesitas (median: 0,65 mg/dL), konsentrasi urea lebih rendah tidak bermakna (p = 0,113) pada obesitas (median: 16,50 mg/dL) dibandingkan kelompok non-obesitas (median: 22,00 mg/dL) dan konsentrasi GFR lebih rendah tidak bermakna (0,697) pada obesitas GFR (128,35 ml/menit/1,73 m²) dibandingkan kelompok non-obesitas (median: 148,97 ml/menit/1,73 m²). Uji korelasi Spearman tidak menemukan hubungan signifikan antara kadar ET-1 urin dengan urea, kreatinin, atau GFR. Kesimpulan: Kadar endotelin-1 urin secara bermakna lebih tinggi pada individu obesitas dibandingkan individu non-obesitas. Indikator fungsi ginjal menunjukkan adanya kecenderungan penurunan fungsi ginjal pada dewasa muda obesitas, ditandai dengan kreatinin tinggi dan GFR rendah, meskipun tidak signifikan secara statistik.
Keyword : obesitas, ET-1 urin, fungsi ginjal.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Obesity, urinary endothelin-1, kidney function. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Program Pascasarjana > Ilmu Biomedik |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 22 Aug 2025 07:44 |
Last Modified: | 22 Aug 2025 07:44 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48502 |