HIDAYAH, NURUL (2025) Perbandingan Efek Asap Rokok Konvensional dan Rokok Elektrik Terhadap Tingkat Kerusakan Otot Skeletal : Kadar Enzim Creatine Kinase dan Gambaran Histopatologi = Comparison Of The Effects Of Conventional Cigarette and Electric Cigarette Smoke Exposure On Skeletal Muscle Damage : Creatine Kinase Level and Histopathological Features. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48492/1.hassmallThumbnailVersion/P062222009-Cover.jpg)

P062222009-Cover.jpg
Download (366kB) | Preview
![[thumbnail of Bab1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
P062222009-Bab1-2(FILEminimizer).pdf
Download (295kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
P062222009-dp(FILEminimizer).pdf
Download (190kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
P062222009-full text(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 24 February 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Rokok elektrik kini menjadi tren di kalangan generasi muda sebagai alternatif rokok konvensional karena dianggap lebih praktis dan menawarkan banyak varian rasa yang unik. Namun, sebuah studi membuktikan bahwa rokok elektrik tidak lebih aman dibandingkan rokok konvensional karena memberikan dampak yang sama merugikan pada fungsi paru dan kardiovaskular. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efek asap rokok konvensional dan rokok elektrik terhadap kerusakan otot skeletal dengan menilai kadar enzim creatine kinase (CK) dan gambaran histopatologi. Metode: 24 ekor Wistar jantan dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok yang tidak terpapar asap rokok (Kontrol), dan dua kelompok perlakuan—kelompok yang terpapar asap rokok konvensional (CS) dan kelompok yang terpapar asap rokok elektrik (ES). Kelompok CS diberikan paparan asap dari rokok konvensional (1,8 mg nikotin per rokok) selama sekitar 30 menit setiap hari, sementara kelompok ES terpapar aerosol dari rokok elektrik (1,8 mg/mL nikotin) selama 30 menit setiap hari. Kedua paparan dilakukan selama 30 hari berturut-turut di dalam sebuah smoking box. Hasil: Kedua kelompok perlakuan, CS dan ES, mengalami peningkatan rerata kadar CK yang signifikan (p<0,05), sekitar dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Namun, perbedaan rerata kadar CK tidak signifikan berbeda antara CS dan ES. Sementara itu, analisis histopatologis menunjukkan bahwa jumlah serat otot gastrocnemius dan Cross-Sectional Area (CSA) tidak menunjukkan perbedaan signifikan antar kelompok (p>0,05). Kesimpulan: Paparan asap rokok konvensional dan rokok elektrik selama empat minggu menyebabkan peningkatan kadar CK, sehingga memiliki potensi yang sama dalam menyebabkan kerusakan pada otot skeletal. Namun potensi ini belum terbukti melalui analisis histologis.
Keyword : Creatine Kinase, Rokok Konvensional, Rokok Elektrik, Gambaran Histopatologi, Kerusakan Otot Skeletal
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Creatine Kinase, Conventional Cigarette, Electronic Cigarette, Histopatological Features, Muscle Damage. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Program Pascasarjana > Ilmu Biomedik |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 22 Aug 2025 06:11 |
Last Modified: | 22 Aug 2025 06:11 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48492 |