PRABAWATI, ANDHIRA (2025) Perbandingan Paparan Asap Rokok Elektrik dan Asap Rokok Konvensional Terhadap Gambaran Hispatologi dan Kadar BDNF Pada Otak = Comparison of Electronic Cigarette Smoke and Conventional Cigarette Smoke Exposure on Brain Histopathology and BDNF Levels. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48491/1.hassmallThumbnailVersion/P062222006-Cover.jpeg)

P062222006-Cover.jpeg
Download (248kB) | Preview
![[thumbnail of Bab1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
P062222006-Bab1-2(FILEminimizer).pdf
Download (284kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
P062222006-dp(FILEminimizer).pdf
Download (122kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
P062222006-full text(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 24 February 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK Andhira Prabawati. Perbandingan Paparan Asap Rokok Elektrik dan Asap Rokok Konvensional Terhadap Gambaran Hispatologi dan Kadar BDNF Pada Otak (dibimbing oleh Aryadi Arsyad dan Arif Santoso) Latar Belakang: Merokok merupakan masalah kesehatan global yang berisiko menyebabkan penyakit pada sistem saraf pusat. Ini termasuk merokok, baik rokok elektrik maupun rokok konvensional. Rokok elektrik, meskipun dianggap lebih aman, juga mengandung zat berpotensi berbahaya, sementara asap rokok konvensional mengandung nikotin dan zat berbahaya yang merusak fungsi otak. Tidak banyak penelitian yang dilakukan tentang efek rokok elektrik pada kesehatan otak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan paparan aerosol rokok elektrik dan rokok konvensional berdampak pada histopatologi otak dan kadar Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) pada tikus uji. Metode: Penelitian ini menggunakan desain post-test only control group dengan 24 ekor tikus Wistar yang dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing terdiri dari 8 ekor. Kelompok kontrol tidak menerima perlakuan apa pun, sementara kelompok rokok konvensional dan rokok elektrik dipaparkan nikotin sebanyak 1,8 mg setiap hari selama 30 hari. Kadar BDNF diukur menggunakan ELISA, serta histologi otak dianalisis dengan metode paraffin dan pewarnaan HE dengan pembesaran mikroskop 40x. Hasil: Kelompok rokok konvensional memiliki tingkat BDNF 1,27 lebih tinggi daripada kelompok kontrol, menunjukkan perbedaan yang relatif kecil. Sebaliknya, kelompok rokok elektrik menunjukkan peningkatan signifikan dalam kadar BDNF dibandingkan dengan kelompok kontrol 5,54 (p = 0,01) dan kelompok rokok konvensional 4,27 (p = 0,009). Secara histopatologis, kelompok rokok elektrik memiliki tingkat kerusakan jaringan otak yang lebih tinggi (79%) dibandingkan dengan kelompok rokok konvensional (75%) dan kelompok kontrol (25%). Kesimpulan: Tigapuluh hari paparan rokok elektrik secara signifikan meningkatkan kadar BDNF, dengan kelompok kontrol menunjukkan yang terendah. Kelompok rokok elektrik mengalami kerusakan otak yang paling parah, diikuti oleh kelompok rokok konvensional, dan kerusakan histologi sejalan dengan kadar BDNF bahwa rokok elektrik memiliki tingkat kerusakan tertinggi dari kelompok lainya.
Keyword : rokok elektrik; rokok konvensional; BDNF; histopatologi; neurotoksisitas.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Electronic cigarettes; conventional cigarettes; BDNF; histopathology; neurotoxicity. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Program Pascasarjana > Ilmu Biomedik |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 22 Aug 2025 05:57 |
Last Modified: | 22 Aug 2025 05:57 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48491 |