Pertumbuhan Stek Tiga Varietas Mawar (Rosa sp.) Pada Aplikasi Lidah Buaya Sebagai Sumber Zat Pengatur Tumbuh Alami = Growth of Cuttings of Three Varieties of Roses (Rosa sp.) Using Aloe Vera as a Source of Natural Growth Regulators

Latar belakang. Mawar (Rosa sp.) adalah tanaman bunga hias berupa herba dengan batangnya yang berduri. Tanaman mawar tumbuh baik di daerah yang mempunyai ketinggian mencapai 700-1000m di atas permukaan laut sejuk dan lembab. Perbanyakan tanaman mawar baik secara generatif maupun vegetative untuk menambah produksi tanaman mawar. Stek menjadi salah satu upaya meningkatkan produksi tanaman bunga mawar, karena batang mempunyai persediaan makanan yang cukup untuk pertumbuhan tunas, batang, dan akar. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari respon pertumbuhan akar dan tunas stek batang mawar potong (Rosa sp.) pada berbagai pemberian konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh alami yaitu ekstrak lidah buaya. Metode. Penelitian berbentuk percobaan disusun berdasarkan Faktorial Dua Faktor Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu varietas yang terdiri dari 3 taraf, yakni v1 : Mawar Pertiwi (Rosa meldomonac) v2 : Mawar Mega Putih (Rosa alba sp.) v3 : Mawar Talitha (Old Garden Roses) dan faktor kedua yaitu konsentrasi zat pengatur tumbuh alami yang terdiri dari 4 taraf, yakni faktor k0: kontrol tanpa, k1: ekstrak lidah buaya (100gr/L-1), k2: ekstrak lidah buaya (200gr/L-1), k3: lidah buaya tanpa dilarutkan air. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil. Adanya interaksi antara 3 varietas mawar dengan ekstrak lidah buaya terutama pada waktu tumbuh tunas, jumlah daun, jumlah akar, akar terpanjang, berat basah akar dan berat kering akar, namun tidak terdapat interaksi terhadap parameter jumlah tunas dan luas daun. Perlakuan ekstrak lidah buaya 200gr/L-1 berpengaruh secara signifikan terhadap waktu tumbuh tunas, jumlah tunas, jumlah daun, luas daun, jumlah akar, akar terpanjang, berat basah akar, dan berat kering akar. Kesimpulan. Perlakuan yang memiliki nilai terbaik terdapat pada pengaplikasian ekstrak lidah buaya 200gr/L-1 sedangkan perlakuan yang memiliki nilai terendah terdapat pada (kontrol).