STRATEGI PENINGKATAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT DI DAS PASI KECAMATAN BONTOHARU, KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR = STRATEGY FOR ENHANCING COMMUNITY-BASED DRINKING WATER SUPPLY SYSTEMS IN THE PASI WATERSHED, BONTOHARU DISTRICT, SELAYAR ISLANDS REGENCY

DAS Pasi memiliki peran vital dalam mendukung ekosistem dan penyediaan air minum di Pulau Pasi Gusung. Namun, tantangan seperti keterbatasan akses air bersih, fluktuasi kualitas, serta ancaman polusi dan perubahan iklim mempengaruhi ketersediaan air. Penelitian ini menganalisis kinerja Sistem Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (SPAMBM) di tiga desa, yaitu Bontoborusu, Kahu-kahu, dan Bontolebang, serta mengkaji keberlanjutannya dalam menghadapi perubahan tutupan lahan dan pertumbuhan populasi. Metode yang digunakan meliputi skala Likert untuk menilai kinerja SPAMBM, Cellular Automata dan SWAT untuk menganalisis ketersediaan air tanah, serta IPA untuk merumuskan strategi peningkatan SPAMBM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Bontoborusu memiliki kinerja sangat berkelanjutan (>80%), meskipun menghadapi kendala teknis. Desa Kahu-kahu tergolong berkelanjutan (78,14%), tetapi aspek keuangan masih menjadi tantangan. Sebaliknya, Desa Bontolebang kurang berkelanjutan akibat infrastruktur yang buruk dan tidak adanya pengelola tetap. Analisis ketersediaan air dari 2014 hingga 2023 menunjukkan defisit air tahunan yang terus meningkat akibat pertumbuhan populasi dan perubahan tutupan lahan, yang diproyeksikan berlanjut hingga 2033. Oleh karena itu, strategi peningkatan SPAMBM difokuskan pada aspek teknis, kelembagaan, dan keberlanjutan dengan menekankan perbaikan infrastruktur, regulasi, serta transparansi dan partisipasi masyarakat. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan terpadu dalam pengelolaan SPAMBM guna memastikan keberlanjutan sumber daya air dan mendukung rehabilitasi ekosistem DAS.

Keyword : Tutupan lahan, perubahan tutupan lahan, Cellular Automata, Molusce, SWAT, Ketersediaan air tanah.