AMIEQ, AHMAD AULIA BAHRUN (2025) KESESUAIAN LAHAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN BERBASIS TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT PADA KAWASAN SEKITAR STASIUN KERETA API MAKASSAR-PAREPARE = LAND SUITABILITY FOR TRANSIT-ORIENTED RESIDENTIAL DEVELOPMENT AROUND MAKASSAR-PAREPARE RAILWAY STATIONS. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48433/1.hassmallThumbnailVersion/P022231003-Cover.jpg)

P022231003-Cover.jpg
Download (155kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
P022231003-Bab1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
P022231003-dp.pdf
Download (127kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
P022231003-full text(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 7 March 2027.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Kawasan Berorientasi Transit (TOD) mengintegrasikan penggunaan lahan dan infrastruktur transportasi untuk menciptakan kota berkelanjutan. Perkembangan jalur kereta Makassar-Parepare membuka peluang optimalisasi lahan di sekitar stasiun, namun tanpa perencanaan berbasis data, dapat menyebabkan penggunaan lahan tidak efisien dan dampak lingkungan yang tidak terkendali. Tujuan. Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengidentifikasi kawasan yang paling sesuai untuk pengembangan permukiman berbasis TOD, sehingga dapat mendukung mobilitas berkelanjutan, mencegah ketimpangan aksesibilitas, serta meminimalkan dampak lingkungan dan sosial. Studi ini menilai kesesuaian lahan di sekitar Stasiun Maros, Pangkajene, Tanete Rilau, dan Barru menggunakan Spatial Multi-Criteria Analysis (SMCA) dengan teknik weighted overlay, di mana hasil Fuzzy Analytic Hierarchy Process (AHP) menunjukkan kedekatan dengan stasiun (15,36%) dan akses jalan (12,76%) sebagai faktor utama dalam TOD. Analisis mempertimbangkan faktor fisik, lingkungan, dan sosial-ekonomi seperti aksesibilitas, infrastruktur, fasilitas publik, serta kendala alam. Peta kesesuaian menunjukkan Tanete Rilau dan Barru sebagai lokasi potensial, dengan 63,11% lahan Tanete Rilau sesuai dan 10,72% lahan Barru sangat sesuai. Pangkajene juga memiliki potensi dengan 50,86% lahan sesuai, sedangkan Maros menghadapi lebih banyak kendala dengan 46,44% cukup sesuai dan 31,62% tidak sesuai. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa aksesibilitas, kesiapan infrastruktur, dan kesesuaian lahan sangat penting dalam pengembangan TOD untuk mendukung konektivitas, optimalisasi lahan, serta pertumbuhan ekonomi dengan dampak lingkungan minimal. Perencanaan dan kebijakan yang tepat akan menjadi kunci keberhasilan integrasi prinsip TOD dalam pengembangan koridor Makassar-Parepare.
Keyword : TOD; kesesuaian lahan; greenfield areas; pengembangan permukiman; stasiun kereta api
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | TOD, land suitabilty, greenfield areas, residential development, railway stations. |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions (Program Studi): | Program Pascasarjana > Perencanaan dan Pengembangan Wilayah |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 21 Aug 2025 01:08 |
Last Modified: | 21 Aug 2025 01:08 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48433 |