LANTANG, BONNY (2025) Bioekologi banana prawn (Penaeus merguensis De Man, 1888) berdasarkan habitat di perairan Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan = Bioecology of banana prawn (Penaeus Merguensis De Man, 1888) based on habitats in the waters of Merauke District, South Papua Province. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48426/1.hassmallThumbnailVersion/P013211014-Cover.jpg)

P013211014-Cover.jpg
Download (371kB) | Preview
![[thumbnail of Bab1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
P013211014-Bab1-2.pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
P013211014-dp.pdf
Download (90kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
P013211014-full text.pdf
Restricted to Repository staff only until 6 February 2027.
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang. Pemanfaatan sumber daya banana prawn (Penaeus merguensis De Man, 1888) di perairan Kabupaten Merauke belum optimal pasca moratorium izin usaha perikanan tahun 2014, disebabkan sulitnya menentukan daerah potensi penangkapan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek biologi, kebiasaan makan, sebaran kepadatan dan juga kaitannya dengan parameter oseanografi dan biologi, serta menentukan daerah potensi penangkapan udang berdasarkan habitat di perairan Kabupaten Merauke. Metode. Daerah penangkapan udang dibagi berdasarkan habitatnya. Selanjutnya, menganalisis aspek biologi, isi lambung, kepadatan dan uji statistik terhadap parameter oseanografi dan biologi serta menentukan daerah potensi penangkapan udang. Hasil. Kajian aspek biologi menunjukkan bahwa udang adult (>38,7 mm CL) dominan ditemukan di habitat mangrove di Bokem. Sebaliknya, di habitat pantai berpasir di Payum dan habitat mangrove di Yobar di dominasi udang sub-adult (<38,7 mm CL). Pada habitat pantai berpasir di Lampu Satu di dominasi udang juvenil (<32 mm CL). Sedangkan di habitat estuari Sungai Maro didominasi udang juvenil maupun sub-adult. Pada habitat mangrove di Bokem, pantai berpasir di Payum, dan mangrove di Yobar, makanan utama yang ditemukan adalah moluska. Makanan utama berupa mikroalga dan moluska ditemukan di habitat pantai berpasir di Lampu Satu dan estuaria. Kepadatan tertinggi ditemukan di habitat mangrove di Bokem, selanjutnya habitat mangrove di Yobar, habitat pantai berpasir di Payum, habitat pantai berpasir di Lampu Satu, dan terendah ditemukan di habitat estuari. Parameter oseanografi seperti suhu air, salinitas air, kekeruhan air, dan parameter biologi yaitu kelimpahan moluska, memengaruhi kepadatan banana prawn. Hasil analisis aspek biologi, kebiasaan makan, kepadatan, dan parameter oseanografi serta biologi yang optimum menjadi dasar untuk menentukan daerah potensi penangkapan banana prawn. Rekomendasi daerah potensi penangkapan udang hanya diperbolehkan di habitat mangrove di Bokem. Pada habitat estuaria, habitat pantai berpasir di Lampu Satu, habitat mangrove di Yobar, dan habitat pantai berpasir di Payum tidak direkomendasikan sebagai area potensi penangkapan udang banana prawn. Tetapi habitat tersebut lebih sesuai sebagai nursery ground. Kesimpulan. Analisis aspek biologi, kebiasaan makanan, dan kepadatan dapat digunakan sebagai indikator untuk memprediksi daerah potensi penangkapan banana prawn berdasarkan habitat.
Kata kunci: Aspek biologi; banana prawn; daerah potensi; habitat; kebiasaan makanan; kepadatan.
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Banana prawn; biological aspects; density food habits; habitat; potential areas. |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Program Pascasarjana > Ilmu Pertanian |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 21 Aug 2025 00:56 |
Last Modified: | 21 Aug 2025 00:56 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48426 |