KAJIAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PASCA PANDEMI COVID-19 = STUDIES OF HOUSEHOLD FOOD SECURITY POST- COVID-19 PANDEMIC

KHAERIYAH DARWIS. Kajian Ketahanan Pangan Rumah Tangga Pasca Pandemi COVID-19 (dibimbing oleh Muslim Salam, Musran Munizu, dan Pipi Diansari). Latar belakang. Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak global yang sangat besar, memengaruhi kesehatan, ekonomi, dan struktur sosial. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), ketahanan pangan tercapai ketika semua orang memiliki akses fisik, sosial, dan ekonomi terhadap makanan yang cukup, aman, dan bergizi. Namun, pasca pandemi, banyak negara mengalami gangguan pada rantai pasokan pangan, yang menyebabkan kekurangan bahan makanan pokok dan kenaikan harga. Tujuan. Studi ini menganalisis secara komprehensif determinan ketahanan pangan rumah pasca pandemi COVID- 19 yang akan menjadi bahan rekomendasi untuk pengambilan kebijakan dalam mengatasi kerawanan pangan dimasa yang akan datang. Metode. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, metode utama yang digunakan adalah Metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analyses) dan Analisis Bibliometrik dengan menganalisis 257 artikel dan terpilih 97 artikel yang digunakan untuk menganalisis dampak pandemi COVID-19 terhadap ketahanan pangan. Kedua, metode regresi logistik biner untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi ketahanan pangan rumah tangga pasca-pandemi COVID-19 dengan bantuan R-Studio tools. Ketiga, analisis data dilakukan menggunakan Covariance Based- Structural Equation Modelling (CB-SEM) dengan bantuan perangkat lunak R-Studio. Hasil. Sebagian besar penelitian menggunakan metode kuantitatif (61%), diikuti oleh metode kualitatif (32%) dan mixed- method (7%). Berdasarkan hasil analisis regresi logistik menjelaskan bahwa minimal model sebagai pemodelan terbaik, dimana variabel berpengaruh adalah stok pangan yang tersedia, pendidikan kepala rumah tangga, dan pendapatan rumah tangga. Ketiga variabel ini memiliki pengaruh signifikan terhadap ketahanan pangan. Penelitian ini menyoroti pentingnya intervensi yang ditargetkan dan jaring pengaman sosial untuk meningkatkan ketahanan pangan, terutama bagi rumah tangga berpenghasilan rendah. Berdasarkan hasil analisis CB-SEM, menjelaskan bahwa pengaruh tidak langsung (indirect effect) merupakan pemodelan yang terbaik dalam memengaruhi status ketahanan pangan rumah tangga. Kesimpulan. Bahwa ketiga penelitian ini menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 telah memperburuk kerawanan pangan di berbagai lapisan masyarakat, dengan faktor-faktor seperti pendidikan, pendapatan dan kebijakan pemerintah memainkan peran penting dalam menentukan ketahanan pangan rumah tangga. Rekomendasi untuk kebijakan dan intervensi yang lebih efektif sangat diperlukan untuk meningkatkan ketahanan pangan di masa depan.

Keyword : bibliometrik, COVID-19, ketahanan pangan, logistik biner, R-Studio, structural equation modelling.