Spodoptera frugiperda J. E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae) dan Musuh Alaminya pada Ekosistem Jagung di NTT = Spodoptera frugiperda J. E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae) and its Natural Enemies in Maize Ecosystem in NTT

ABSTRAK UMUM Yustina M.S.W. Puu. Spodoptera frugiperda J. E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae) dan Musuh Alaminya pada Ekosistem Jagung di NTT (dibimbing oleh Itji Diana Daud, Andi Nasruddin, dan Melina). Latar Belakang. Spodoptera frugiperda J. E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae) merupakan hama invasif tanaman jagung yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. Akan tetapi penyebaran di Nusa Tenggara Timur (NTT) belum dilaporkan yang kemungkinan dengan perbedaan kondisi geografis, praktik pertanian serta penggunaan insektisida di lapang akan memunculkan strain berbeda dengan wilayah lain di Indonesia serta keberadaan musuh alaminya. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik, tipe strain dan kerusakan S. frugiperda pada ekosistem tanaman jagung di NTT, menganalisis preferensi dan biologi hama invasif S. frugiperda pada beberapa varietas jagung dan padi, serta menganalisis keanekaragaman jenis musuh alami hama invasif S. frugiperda ekosistem tanaman jagung di NTT. Metode. Penelitian ini dibagi dalam tiga tahap yaitu; (1) identifikasi genetik S. frugiperda menggunakan penanda molekuler berdasarkan gen COI dan Tpi serta analisis intensitas kerusakan S. frugiperda, (2) Pengujian preferensi inang pada beberapa varietas jagung dan padi dan biologi S. frugiperda di Laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dan (3) Pengamatan musuh alami dilakukan di lahan jagung yang ditanam tanpa perlakuan pestisida sintentik dan perlakuan pestisida sintetik. Analisis dengan ANOVA menggunakan program R. Hasil. Keragaman genetik hama pada tanaman jagung di NTT berdasarkan COI adalah strain COI-CS dan COI-RS yang merupakan haplotipe h4. Sedangkan keragaman genetik S. frugiperda berdasarkan Tpi adalah Tpi-C serta intensitas kerusakan berkisar 22,11% sampai 83,52% dengan kategori serangan sedang sampai sangat berat. Kedua, preferensi kelompok telur S. frugiperda pada varietas arumba, varietas Bonanza F1, varietas Pioneer, dan varietas C4 berbeda nyata. Lama stadia telur, larva, pupa, dan umur imago larva yang diberi pakan jagung berlangsung lebih cepat dibandingkan larva yang diberi pakan padi. Siklus hidup pada jagung berlangsung selama 35.06 hari dan pada padi 38.01 hari. Sedangkan fekunditas larva yang diberi pakan jagung 249.22 telur dan pakan padi 169.02 telur. Ketiga, musuh alami yang ditemukan adalah parasitoid yang ditemukan yaitu Telenomus sp dan Eriborus sp. Sedangkan jenis predator yang ditemukan adalah Lycosa sp, Oxypes sp, dan Salticidae sp. Menochilus sexmaculata dan Verania lineate, Paederus sp. spesies Polyrchachis dives Smith dan Mantidae spesies Mantidae sp. Sedangkan indeks keanekaragaman, indeks kemerataan tergolong sedang dan indeks dominansi tergolong tinggi. Kesimpulan. S. frugiperda yang ditemukan di NTT adalah strain jagung dan padi. Tanaman jagung merupakan inang yang paling disukai sebagai tempat peletakkan telur dan perkembangan serangga S. frugiperda. Ditemukan juga 10 spesies parasitoid dan predator yang berasosiasi dengan S. frugiperda pada pertanaman jagung. Hasil ini menjadi acuan dalam menerapkan strategi pengendalian S. frugiperda di NTT.

Kata Kunci: Keragaman genetik, Musuh Alami, NTT, Preferensi, Spodoptera frugiperda.