Analisis Subsistem Produksi Agribisnis Jagung = Analysis of Maize Agribusiness Production Subsystem

ABSTRAK RUSLI M. RUKKA. Analisis Subsistem Produksi Agribisnis Jagung (Dibimbing oleh Muslim Salam, Muhammad Arsyad dan Rahmadanih). Latar belakang. Jagung merupakan salah satu komoditi pangan strategis dan memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara produsen jagung terbesar di dunia dan menjadi negara pengekspor jagung. Namun, tingginya tingkat permintaan jagung dalam negeri untuk kebutuhan industri, menjadikan Indonesia harus melakukan impor. Akibatnya, neraca perdagangan jagung Indonesia selama beberapa tahun terakhir mengalami defisit. Salah satu upaya untuk mengatasi defisit neraca perdagangan jagung adalah dengan meningkatkan produksi dan produktivitas. Peningkatan produksi dan produktivitas terhambat dengan berbagai masalah yang dihadapi oleh petani. Solusi yang dapat diambil untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi adalah dengan melibatkan berbagai pelaku usaha dalam sebuah sistem agribisnis yang mengintegrasikan seluruh subsistem yang berkepentingan terhadap komoditi jagung. Metode. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Pertama, dengan mendeskripsikan kondisi sistem agribisnis jagung dan kaitan antar-subsistem dalam kinerja subsistem produksi usahatani jagung. Kedua, menganalisis pengaruh alokasi faktor input terhadap produksi usahatani jagung dengan menggunakan analisis fungsi produksi Cobb-Douglas. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara terstruktur kepada 120 orang petani jagung yang dipilih secara acak sederhana dan hasil wawancara mendalam kepada penyuluh pertanian lapangan dan kepala balai penyuluhan pertanian. Hasil. Sistem agribisnis jagung melibatkan subsistem hulu, subsistem produksi usahatani, subsistem hilir dan subsistem jasa penunjang agribisnis, dan masing-masing subsistem tersebut telah menjalankan fungsi dan perannya, meskipun hubungan antar-subsistem masih dominan bersifat transaksional dan masih kurang mengarah ke hubungan yang bersifat transformatif. Analisis kinerja hasil dari pelaksanaan kinerja proses pada subsistem produksi usahatani jagung yang diukur dengan capaian pendapatan bersih usahatani, margin kotor, tingkat pengembalian, perputaran modal dan indeks profitabilitas menunjukkan bahwa subsistem produksi usahatani jagung menguntungkan dan layak secara finansial. Lebih lanjut, capaian kinerja hasil tersebut dapat lebih ditingkatkan, apabila petani dapat mengalokasikan input produksi yang efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel luas lahan, benih, pupuk urea, herbisida, tenaga kerja penanaman dan tenaga kerja pemupukan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produksi jagung. Sedangkan pupuk NPK, tenaga kerja pengendalian hama dan penyakit tanaman, tenaga kerja panen, tenaga kerja pengolahan lahan dan tenaga kerja penyiangan tidak berpengaruh terhadap produksi jagung. Variabel insektisida berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produksi jagung.

Keyword : Alokasi input produksi, Cobb-Douglas Function, jagung, kinerja sistem agribisnis, subsistem produksi.