ARJUNA, ZULKIFLY (2025) Treatment of Wood Using Traditional Japanese Methods (Yakisugi / Shou Sugi Ban) and Its Effects on the Physical and Mechanical Properties of Gmelina (Gmelina arborea Roxb.), Jati (Tectona grandis Linn.), and Meranti (Shorea spp.) = Treatment of Wood Using Traditional Japanese Methods (Yakisugi / Shou Sugi Ban) and Its Effects on the Physical and Mechanical Properties of Gmelina (Gmelina arborea Roxb.), Jati (Tectona grandis Linn.), and Meranti (Shorea spp.). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48415/1.hassmallThumbnailVersion/M021211055-NradpuneJc3Mybo8-20250320102416.jpeg)

M021211055-NradpuneJc3Mybo8-20250320102416.jpeg
Download (201kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
M021211055-Bnst7F48HCJp15za-20250320102416.pdf
Download (140kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
M021211055-OGpqJb7VQCXojaDF-20250320102416.pdf
Download (108kB)
![[thumbnail of Fulltext]](/style/images/fileicons/text.png)
M021211055-xUXcZFp13Trubf5n-20250320102416.pdf
Restricted to Repository staff only until 19 March 2027.
Download (642kB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang. Kayu merupakan material penting dalam konstruksi, namun memiliki kelemahan seperti ketidakstabilan dimensi akibat penyerapan air. Modifikasi kayu dengan teknik tradisional jepang (yakisugi / shou sugi ban), merupakan salah satu cara dalam meningkatkan kualitas dan karakteristik kayu. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik hasil pembakaran dengan teknik yakisugi / shou sugi ban serta pengaruhnya terhadap stabilitas dimensi, keteguhan lentur (MOE) dan keteguhan patah (MOR) terhadap Gmelina (Gmelina arborea Roxb.), Jati (Tectona grandis Linn.), dan Meranti (Shorea Spp.). Metode. Penelitian dibagi tiga tahap, yaitu: 1) persiapan sampel; 2) perlakuan pembakaran dengan tiga variasi waktu (60, 90, dan 120 detik); 3) pengujian meliputi karakteristik pengarangan, stabilitas dimensi, dan sifat mekanis kayu (MOE dan MOR). Hasil. Ketiga jenis kayu memperlihatkan pola perubahan tingkat ketebalan arang dan lapisan arang yang sama, dimana semakin lama waktu pembakaran tebal dan lapisan arang yang dihasilkan juga semakin tinggi. Stabilitas dimensi ketiga jenis kayu dipengaruhi secara tidak nyata oleh perlakuan pembakaran 60, 90 dan 120 detik. Ketiga jenis kayu menunjukkan sifat mekanis yang berbeda-beda setelah mengalami perlakuan pembakaran. Perlakuan pembakaran 60, 90 dan 120 detik Gmelina dan Meranti berpengaruh tidak nyata terhadap sifat mekanis, tetapi berpengaruh nyata terhadap Jati. Kesimpulan. Perlakuan yakisugi efektif dalam meningkatkan estetika kayu, namun memiliki efek yang berbeda terhadap sifat mekanis masing-masing jenis kayu. Gmelina dan Meranti dapat diberi perlakuan pembakaran hingga 120 detik untuk menjaga kestabilan dimensi kayu dalam penggunaanya, sedangkan pada Jati disarankan untuk tidak melebihi waktu pembakaran 90 detik agar tidak merubah sifat mekanisnya. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui keawetan kayu setelah mengalami perlakuan dengan pembakaran.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | yakisugi; Gmelina; Jati; Meranti; sifat fisik; sifat mekanis |
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kehutanan > Kehutanan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 20 Aug 2025 03:37 |
Last Modified: | 20 Aug 2025 03:37 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48415 |