GELOMBANG MIGRASI ORANG BUGIS KE DELTA MAHAKAM: LINTASAN PENGHIDUPAN DAN PERUBAHAN LANSKAP DI PEDESAAN PESISIR = BUGIS MIGRATION WAVES TO MAHAKAM DELTA: LIVELIHOOD TRAJECTORIES AND LANDSCAPE CHANGE ON COASTAL RURAL

Migrasi yang bersifat permanen maupun sirkuler sering kali menjadi pilihan mata pencaharian utama di wilayah agraris. Faktor pendorong seperti konflik, kemiskinan, dan bencana serta faktor penarik seperti kesempatan kerja menyebabkan terjadinya migrasi. Penelitian ini bertujuan mengkaji sejauh mana pengaruh migrasi terhadap penghidupan para migran dan perubahan lanskap di daerah tujuan migrasi. Pertanyaan itu menjadi penuntun untuk menggeledah secara khusus sejarah, proses, dan faktor-faktor yang mempengaruhi peristiwa migrasi orang-orang Bugis ke pesisir pantai timur Kalimantan (Delta Mahakam). Oleh karena itu, pendekatan historiografi dan etnografi digunakan dalam penelitian ini. Untuk memperoleh informasi terkait dinamika migrasi terhadap penghidupan dan perubahan lanskap, penelitian ini juga menggunakan pendekatan teori migrasi ‘push and pull factor migration’ dan pendekatan ‘livelihood trajectories’. Hasil penelitian menunjukkan bahwa migrasi orang-orang Bugis ke Delta Mahakam berlangsung dalam periode dan tahapan yang berbeda-berbeda. Faktor pendorong terjadinya migrasi disebabkan oleh alasan keamanan seperti menyelamatkan diri dari kekacauan pada masa penjajahan, perang antar kerajaan dan pemberontakan DI/TII (1950-1965); alasan ekonomi seperti kurangnya lapangan pekerjaan dan kelangkaan lahan di daerah asalnya. Di sisi lain, faktor penarik migrasi disebabkan oleh wilayah Delta Mahakam yang berada di pesisir dan terisolir sehingga relatif aman dari kekacauan dan memiliki daya tarik ekonomi terutama pada sektor perikanan yang melimpah dan menyediakan lahan untuk pertambakan. Beberapa studi yang membahas hubungan migrasi antara penghidupan para migran dan perubahan lanskap, umumnya membahas peristiwa migrasi keluar dari desa ke kota dan perubahan lanskap di daerah asal migran. Penelitian ini menunjukkan secara spesifik bahwa migrasi masuk ke pedesaan khususnya di wilayah pesisir juga dapat terjadi dan memberikan pengaruh terhadap penghidupan masyarakat dan perubahan lanskap di daerah tujuan migrasi.