Strategi Bahasa Diplomatik: Mengurai Pidato PM Fumio Kishida dalam Pertemuan Japan-Ukraine Conference for Promotion of Economic Growth and Reconstruction = Diplomatic Language Strategy: Analyzing PM Fumio Kishida Speech at the Japan-Ukraine Conference for Promotion of Economic Growth and Reconstruction.

Dalam hubungan internasional, komunikasi diplomatik memegang peran penting dalam membangun hubungan bilateral dan menjaga stabilitas global. Pidato kenegaraan menjadi alat strategis yang digunakan oleh para pemimpin negara untuk menyampaikan kebijakan luar negeri serta membangun persepsi publik internasional. Salah satu contoh penting adalah pidato Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, dalam pertemuan Japan-Ukraine Conference for Promotion of Economic Growth and Reconstruction, yang bertujuan untuk memperkuat hubungan diplomatik antara Jepang dan Ukraina dalam konteks rekonstruksi ekonomi pasca-konflik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi bahasa diplomatik yang digunakan dalam pidato PM Fumio Kishida, dengan fokus pada teknik retorika, penggunaan diksi, dan pendekatan pragmatis dalam konteks diplomasi internasional. Analisis dilakukan untuk memahami bagaimana bahasa digunakan sebagai alat strategis dalam membangun kerja sama ekonomi dan rekonstruksi antara Jepang dan Ukraina. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Critical Discourse Analysis (CDA) milik Norman Fairclough. Data yang dianalisis berupa teks pidato PM Kishida yang dikumpulkan dari sumber resmi. Analisis dilakukan berdasarkan sembilan properti wacana kritis, seperti kontrol interaksional, modalitas, kesantunan, dan metafora, guna mengidentifikasi strategi bahasa yang digunakan dalam konteks diplomasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PM Kishida menggunakan berbagai strategi bahasa diplomatik untuk menegaskan komitmen Jepang terhadap Ukraina. Penggunaan modalitas menunjukkan keyakinan terhadap peran Jepang dalam rekonstruksi ekonomi Ukraina. Strategi kesantunan dan kontrol interaksional digunakan untuk membangun kredibilitas serta menjaga hubungan diplomatik yang harmonis. Selain itu, metafora dan wording tertentu digunakan untuk membangun narasi dukungan yang lebih kuat dan meningkatkan legitimasi Jepang dalam hubungan internasional.Pidato PM Kishida dalam pertemuan Japan-Ukraine Conference for Promotion of Economic Growth and Reconstruction mencerminkan strategi bahasa diplomatik yang efektif dalam membangun kerja sama internasional. Dengan menggunakan analisis wacana kritis, penelitian ini menunjukkan bahwa pemilihan kata, struktur kalimat, serta teknik retorika memiliki peran signifikan dalam membentuk persepsi global terhadap kebijakan luar negeri Jepang. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi studi linguistik dan diplomasi dalam memahami strategi komunikasi politik dalam hubungan internasional.

Keyword : Strategi Bahasa Diplomatik, Analisis Wacana Kritis, Fumio Kishida, Jepang-Ukraina, hubungan antar negara