Analisis Tingkat Kerapatan Vegetasi dan Keterkaitannya Terhadap Perubahan Tutupan Lahan di KPH Bila = Analysis of Vegetation Density Levels and Their Relationship to Land Cover Change in KPH Bila

Kerapatan vegetasi merupakan indikator penting dari suatu DAS dan berdampak terhadap tutupan lahan. Kerapatan vegetasi tinggi mendukung tutupan lahan sehat, sementara kerapatan yang rendah dapat menyebabkan degradasi, deforestasi dan perubahan negatif yang berpengaruh terhadap perubahan tutupan lahan. DAS Bila termasuk pada kategori DAS kritis dan bagian hilirnya adalah Danau Tempe yang berstatus tercemar berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kerapatan vegetasi dan tutupan lahan pada tahun 2014, 2019 dan 2024 dan menganalisis pengaruh kerapatan vegetasi terhadap tutupan lahan di DAS Bila. Penelitian ini menggunakan data citra satelit Landsat 8-9 OLI/TIRS untuk menganalisis kerapatan vegetasi dengan metode NDVI sedangkan data citra untuk analisis tutupan lahan diperoleh melalui platform Google Earth Engine dan diolah menggunakan metode digitasi on screen pada software Arc. Map 10.8. Korelasi nilai spektral antara NDVI dan tutupan lahan dilakukan dengan metode analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan dalam rentang sepuluh tahun, hutan primer mengalami penurunan luas signifikan sebesar 4.945,35 ha, sementara luas hutan sekunder meningkat sebesar 3.446,27 ha. Kerapatan vegetasi kelas sangat rapat mendominasi area DAS Bila dan meningkat dari tahun sebelumnnya. Analisis regresi menunjukkan nilai R² sebesar 0,7029, yang menandakan adanya hubungan positif antara kerapatan vegetasi dan tutupan lahan. DAS Bila mengalami perubahan signifikan dalam kerapatan vegetasi dan tutupan lahan selama tahun 2014 hingga 2024. Hutan Primer mengalami penurunan terbesar, sementara Hutan Sekunder mengalami peningkatan. Kerapatan vegetasi kelas kerapatan rapat menurun drastis, sementara kelas kerapatan sangat rapat meningkat. Terdapat hubungan yang signifikan antara kerapatan vegetasi dan tutupan lahan, di mana variasi tutupan lahan dapat menjelaskan sebagian besar variasi dalam kerapatan vegetasi. Perubahan tutupan lahan ini terkait dengan peningkatan aktivitas manusia seperti alih fungsi lahan untuk pertanian dan pemukiman.