Implementasi KUPS Sutera di Kabupaten Wajo: Studi Kasus Kelompok Tani Hutan Bulu Tengae = Implementation of Silk KUPS in Wajo District: A Case Study of Bulu Tengae Forest Farmers Group


NIKITASARI, AFRAH (2025) Implementasi KUPS Sutera di Kabupaten Wajo: Studi Kasus Kelompok Tani Hutan Bulu Tengae = Implementation of Silk KUPS in Wajo District: A Case Study of Bulu Tengae Forest Farmers Group. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
M011211024-6Kfi2unk41DpLlhA-20250320120251.png

Download (31kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
M011211024-tKAhx8WafjEZSby7-20250320120251.pdf

Download (413kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
M011211024-ZEKIlpbQu6A9Foyt-20250320120251.pdf

Download (172kB)
[thumbnail of Fulltext] Text (Fulltext)
M011211024-v9WyLYTX3NZzcEtH-20250320120251.pdf
Restricted to Repository staff only until 18 May 2027.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Program Perhutanan Sosial bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan melalui akses legal dalam pengelolaan hutan. Salah satu bentuk implementasinya adalah pembentukan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang berperan dalam mengelola hasil hutan secara berkelanjutan. KUPS Sutera Capalae merupakan salah satu KUPS di Kabupaten Wajo yang berfokus pada budidaya ulat sutera dan pengolahan kokon. Namun dalam pelaksanaannya, KUPS ini menghadapi berbagai tantangan yang berdampak pada keberlanjutan program. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi KUPS Sutera Capalae serta mengidentifikasi tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan program tersebut. Metode. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada Kelompok Tani Hutan (KTH) Bulu Tengae. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan analisis data model interaktif teori Miles, Huberman dan Saldana. Hasil. Penelitian menunjukkan bahwa implementasi KUPS Sutera Capalae dipengaruhi oleh dukungan pemerintah, ketersediaan sumber daya, dan partisipasi anggota kelompok tani. Namun, dukungan pemerintah masih kurang optimal akibat keterbatasan anggaran dan minimnya koordinasi antar lembaga, yang terlihat dari sulitnya akses pembiayaan serta kurangnya keterlibatan instansi terkait. Hambatan lain yang ditemukan adalah kurangnya pemahaman masyarakat mengenai program perhutanan sosial, kurangnya inisiatif anggota kelompok tani, serta dampak kemarau panjang terhadap budidaya murbei dan ulat sutera. Kesimpulan. Tanpa dukungan dan sinergi yang kuat dari pemerintah terhadap program KUPS Sutera Capalae, optimalisasi pendampingan bagi kelompok tani, dan sumberdaya yang cukup maka implementasi program KUPS Sutera tidak dapat berjalan dan berkelanjutan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Implementasi KUPS, Perhutanan Sosial, Budidaya Sutera, Kabupaten Wajo
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions (Program Studi): Fakultas Kehutanan > Kehutanan
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 19 Aug 2025 07:25
Last Modified: 19 Aug 2025 07:25
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48395

Actions (login required)

View Item
View Item