REPRESENTASI RYOUSAI KENBO PADA TOKOH NOBUYA SHIBATA DALAM FILM MANBIKI KAZOKU = REPRESENTATION OF RYOUSAI KENBO IN THE CHARACTER OF NOBUYA SHIBATA IN THE FILM MANBIKI KAZOKU.

Uwais Al Qarny Zaqlul. Berjudul “REPRESENTASI RYOUSAI KENBO PADA TOKOH NOBUYA SHIBATA DALAM FILM MANBIKI KAZOKU”, (Dibimbing oleh Dr. Nursidah, S.Pd., M.Pd.). Penelitian ini membahas representasi konsep Ryousai Kenbo yang tercermin pada karakter Nobuya Shibata dalam film Manbiki Kazoku karya Hirokazu Koreeda. Ryousai Kenbo merupakan konsep tradisional Jepang yang menggambarkan perempuan sebagai istri yang baik dan ibu yang bijaksana, dengan peran utama dalam pengelolaan rumah tangga dan pengasuhan anak. Konsep ini berkembang sejak era Meiji dan masih mempengaruhi peran gender dalam masyarakat Jepang modern. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan semiotika John Fiske melalui teori The Codes of Television. Analisis dilakukan dengan membagi kode dalam tiga level, yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi. Data penelitian diperoleh melalui analisis visual dan naratif terhadap adegan-adegan dalam film yang menggambarkan peran Nobuya sebagai sosok Ryousai Kenbo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter Nobuya Shibata merepresentasikan nilai-nilai Ryousai Kenbo melalui perannya sebagai pengasuh utama dalam keluarga, meskipun ia bukan ibu kandung dari anak-anak yang diasuhnya. Nobuya ditampilkan sebagai sosok yang penuh kasih sayang, bertanggung jawab terhadap kebutuhan domestik, serta memiliki peran sentral dalam menciptakan keharmonisan keluarga. Melalui berbagai adegan dalam film, terlihat bahwa Nobuya tidak hanya menjalankan peran domestik, tetapi juga menunjukkan pengorbanan dan dedikasi dalam menjaga kesejahteraan anggota keluarganya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa film Manbiki Kazoku memberikan interpretasi modern terhadap konsep Ryousai Kenbo, dengan menyoroti bagaimana nilai-nilai tradisional ini tetap relevan dalam konteks keluarga non-tradisional. Film ini juga mengkritik dan mendekonstruksi konsep keluarga ideal dalam budaya Jepang, dengan menampilkan keluarga yang terbentuk atas dasar kasih sayang, bukan semata-mata hubungan biologis.

Kata Kunci: Ryousai Kenbo, Representasi, Manbiki Kazoku, Semiotika, John Fiske.