MUH, RAFLI (2025) Sistem Pemanenan Kopi dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Petani di KTH Makkatuo, Kelurahan Garassi, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa = Coffe Harvesting Systems and Their Contribution to Farmer's Income in KTH Makkatuo, Garassi Village, Tinggimoncong District, Gowa Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48371/1.hassmallThumbnailVersion/M011201157-hxIUjqiKRLJmc7C5-20250306173152.jpeg)

M011201157-hxIUjqiKRLJmc7C5-20250306173152.jpeg
Download (81kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
M011201157-zoPaE1MuGOySUbkJ-20250306173152.pdf
Download (319kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
M011201157-MWAH9qy0mfUxBKbP-20250306173152.pdf
Download (102kB)
![[thumbnail of Fulltext]](/style/images/fileicons/text.png)
M011201157-4k5AzmphUvLcojai-20250306173152.pdf
Restricted to Repository staff only until 14 February 2027.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Hutan kemasyarakatan (HKM) dalam pemanfaatannya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian mereka memanfaatkan sumber daya hutan secara optimal dan adil melalui pengembangan kapasitas dan pemberian akses dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan dan pemerintah mendapatkan keuntungan dari HKm. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem pemanenan yang diterapkan dan menghitung kontribusi hasil usaha kopi terhadap pendapatan petani di Kelurahan Garassi, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara langsung pada responden menggunakan kuisioner. Pemilihan responden dilakukan secara purposive sampling terhadap anggota kelompok tani hutan Makkatuo. Sampel berjumlah 30 petani kopi yang mempunyai lahan ≥ 1 Ha. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret 2024, Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data yang dikumpulkan melalui wawancara dan observasi lapangan.Sistem pemanenan kopi di KTH Makkatuo dilakukan secara manual dan hanya satu kali dalam setahun. Petani memilih biji kopi yang sudah matang untuk dipanen. Setelah pemanenan, biji kopi dijemur selama kurang lebih satu minggu. Kemudian, proses terakhir adalah pengupasan kopi yang sudah kering dengan cara tradisional menggunakan alat lesung. Hasilnya kemudian dijual ke tempat pengepul dengan harga yang ditentukan oleh pengepul. Kontribusi pendapatan kopi lebih tinggi (65%) dibandingkan pendapatan padi (35%). Berdasarkan hasil penelitian pendapatan yang diperoleh dari pemanenan kopi yaitu rata-rata sebesar Rp 4.855.800/tahun. Sedangkan pendapatan padi yaitu rata-rata Rp 2,657,533/tahun.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hutan Kemasyarakatan, Sistem Pemanenan, Kopi, Kontribusi |
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kehutanan > Kehutanan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 19 Aug 2025 01:41 |
Last Modified: | 19 Aug 2025 01:41 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48371 |