Persepsi Masyarakat Terhadap Potensi Wisata Hutan Bambu To'kumila di Lembang Tonga Riu, Kabupaten Toraja Utara = Community Perception of the Tourism Potential of To'kumila Bamboo Forest in Lembang Tonga Riu, North Toraja Regency

Keindahan panorama alam menjadi faktor utama yang menarik wisatawan. Objek wisata memiliki keindahan, keunikan yang khas, serta nilai yang mencakup keragaman budaya, kekayaan dan kreativitas yang menjadi tujuan wisatawan. Salah satu objek wisata alam yang unik dan menarik adalah wisata Hutan Bambu To’kumila. Meskipun memiliki potensi wisata yang unik, wisata tersebut masih menghadapi tantangan dalam menarik minat wisatawan. Salah satu permasalahan utama adalah kurangnya antusiasme wisatawan dalam mengunjungi kawasan ini. Selain itu, pandemi COVID-19 pada tahun 2020 menyebabkan penutupan sementara objek wisata ini, sehingga berdampak pada pengelolaan dan pengembangan kawasan. Hingga kini, upaya pengembangan terus dilakukan untuk meningkatkan fasilitas, aksesibilitas, serta daya tarik wisata agar kawasan ini dapat kembali beroperasi dengan lebih baik di masa mendatang. Dalam upaya mengembangkan wisata Hutan Bambu To’kumila, pemahaman terhadap persepsi masyarakat mengenai potensi wisata kawasan ini menjadi hal yang penting. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap potensi wisata Hutan Bambu To’kumila, sehingga data pada penelitian ini dapat menjadi acuan untuk menarik kembali minat wisatawan dan sebagai sumber informasi mengenai potensi wisata Hutan Bambu To’kumila. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun To’kumila, Lembang Tonga Riu, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Variabel pada penelitian ini yaitu persepsi masyarakat dengan indikator atraksi, fasilitas, aksesibilitas, ekonomi, fisik lingkungan dan sosial budaya. Analisis data yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap potensi wisata Hutan Bambu To’kumila masuk dalam kategori sangat setuju dengan persentase 85.97% yang didominasi oleh indikator atraksi wisata dengan persentase sebesar 17.88%.