FITRAH, ANDI QOMAR (2025) Identifikasi Tanah Longsor dengan Pendekatan Differential Interferometric Synthetic Aperture Radar (DInSAR) dan Analisis Kerawanan Tanah Longsor Menggunakan Frekuensi Rasio di Daerah Aliran Sungai Ujung Loe = Landslide Identification Using Differential Interferometric Synthetic Aperture Radar (DInSAR) and Landslide Susceptibility Analysis Using Frequency Ratio in the Ujung Loe Watershed. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48348/1.hassmallThumbnailVersion/M011201073-9NMnsGmXSwCPh53e-20250320005234.png)

M011201073-9NMnsGmXSwCPh53e-20250320005234.png
Download (166kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
M011201073-V2pPH4yiGSkUT36g-20250320005234.pdf
Download (579kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
M011201073-DB1hr0kHRG4IzwNX-20250320005234.pdf
Download (131kB)
![[thumbnail of Fulltext]](/style/images/fileicons/text.png)
M011201073-41LhXwTgKpis0BkO-20250320005234.pdf
Restricted to Repository staff only until 14 March 2027.
Download (10MB)
Abstract (Abstrak)
Indonesia berada di pertemuan empat lempeng tektonik sehingga berisiko tinggi terhadap bencana alam, termasuk tanah longsor. Daerah Aliran Sungai Ujung Loe di Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Sinjai merupakan wilayah yang rawan longsor akibat berbagai faktor pemicu. Untuk mitigasi dan pencegahan tanah longsor, diperlukan data akurat mengenai luas dan lokasi sebarannya. Salah satu teknologi yang efektif untuk mendeteksi dan menganalisis tanah longsor adalah Synthetic Aperture Radar (SAR). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian tanah longsor periode tahun 2021-2023, mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap potensi terjadinya tanah longsor dan membuat peta tingkat kerawanan tanah longsor yang terjadi di DAS Ujung Loe. Penelitian dibagi tiga tahapan yaitu persiapan data penelitian, analisis data, validasi, dan hasil kerawanan tanah longsor. Analisis data untuk identifikasi sebaran tanah longsor menggunakan Differential Interferometric Synthetic Aperture Radar (DInSAR) dan untuk analisis kerawanan tanah longsor menggunakan metode Frekuensi Rasio (FR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi sebaran tanah longsor di DAS Ujung Loe pada periode tahun 2021–2023 menunjukkan bahwa luas kejadian terbesar terjadi pada tahun 2021, yaitu 61,36 ha, sedangkan luas terkecil pada tahun 2022, yaitu 55,50 ha. Faktor yang berpengaruh dengan nilai frekuensi rasio tertinggi pada faktor ketinggian kelas >2000 mdpl dengan nilai 4,02. Tingkat kesuksesan dan tingkat prediksi model dinyatakan sangat baik dengan nilai 0,84 dan 0,84. Kerawanan tanah longsor yang diperoleh yaitu sangat rendah (9,17%), rendah (51,35%), sedang (9,67%), tinggi (10,68%), dan sangat tinggi (19,12%), berdasarkan 7 parameter penyebab tanah longsor.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | DInSAR; Tanah Longsor; DAS Ujung Loe; Kerawanan; Frekuensi Rasio |
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kehutanan > Kehutanan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 15 Aug 2025 03:12 |
Last Modified: | 15 Aug 2025 03:12 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48348 |