Analisis Dampak Perubahan Batas Kawasan Hutan Dan Pola Adaptasi Masyarakat Kelurahan Sabila, Kec. Mallawa, Kab. Maros = Impact Analysis of Forest Area Boundary Changes and Adaptation Patterns of Sabila Village Community, Mallawa Sub-district, Maros District

ABSTRAK Fikri Farti. Analisis Dampak Perubahan Batas Kawasan Hutan Dan Pola Adaptasi Masyarakat Kelurahan Sabila, Kec. Mallawa, Kab. Maros. (dibimbing oleh Muhammad Alif K.S. dan Emban Ibnurusyd Mas’ud) Latar Belakang. Kawasan hutan di Indonesia memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi, termasuk sebagai penyangga iklim global melalui kemampuan menyerap karbon dioksida dan mengatur siklus air. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kawasan hutan menghadapi tekanan yang meningkat akibat perubahan batas kawasan hutan, yang merupakan proses penyesuaian batas wilayah hutan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan ekonomi, seperti ekspansi lahan pertanian, perkebunan, dan infrastruktur. Perubahan ini sering kali menimbulkan konflik antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat lokal yang bergantung pada hutan untuk kelangsungan hidup mereka, terutama ketika proses tersebut tidak transparan dan minim partisipasi masyarakat. Penelitian ini berfokus pada lahan masyarakat, yang mengalami perubahan batas kawasan hutan tanpa keterlibatan aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui perubahan batas yang terjadi, bagaimana persepsi masyarakat menanggapi permasalahan perubahan batas kawasan hutan dan pengaruhnya pada ekonomi dan kesejahteraan serta pola adaptasi masyarakat. Metode. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode Oral History, dimana pemilihan responden, Dengan mengambil informan kunci yang berasal dari Sejarah yang tidak mainstreaming atau Sejarah dari Masyarakat langsung yang tidak di klaim oleh unsur dominan seperti pemerintah. Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perubahan batas kawasan hutan yang terjadi secara berkala pada periode tertentu, setelah terjadi pengurangan Kawasan hutan namun masyarakat kurang puas dari keputusan tersebut. Perubahan ini berdampak pada ketidakjelasan legalitas lahan dan berpotensi menimbulkan konflik di masa depan karena kurangnya informasi dan soslisasi kepada masyarakat. pada pola adaptasi, masyarakat belum menunjukkan adaptasi yang jelas karena mereka tetap mempertahankan lahan sebagai sumber utama penghidupan masyarakat, Adaptasi yang terjadi hanya perubahan komoditi untuk menambah keuntugan.