NIFEDIPIN DAN KOMBINASI NIFEDIPIN - MAGNESIUM SULFAT PADA PASIEN PREEKLAMSIA BERAT; PERSPEKTIF INTOKSIKASI DAN KUALITAS HIDUP PASIEN DI BEBERAPA RUMAH SAKIT DI MAKASSAR = NIFEDIPINE AND COMBINATION OF NIFEDIPINE - MAGNESIUM SULFATE IN SEVERE PREECLAMSIA PATIENTS; INTOXICATION PERSPECTIVE AND QUALITY OF LIFE IN SEVERAL HOSPITAL IN MAKASSAR

Nurhikma A, Nifedipin Dan Kombinasi Nifedipin-Magnesium Sulfat Pada Pasien Preeklamsia Berat; Efektivitas dan Keamanan, Perspektif Intoksikasi Dan Kualitas Hidup Pasien Di Beberapa Rumah Sakit di Makassar (dibimbing oleh Sartini dan Muh. Akbar Bahar). Preeklamsia Berat (PEB) adalah kondisi yang ditandai oleh hipertensi yang terdeteksi setelah usia kehamilan 20 minggu, disertai dengan peningkatan proteinuria. Nifedipin dan Magnesium sulfat dapat secara efektif merelaksasi otot polos, mengurangi edema, tekanan darah, dan proteinuria, serta melindungi fungsi ginjal dan mencegah kejang. Selain itu, terapi kombinasi ini menunjukkan penurunan tekanan darah dan proteinuria yang signifikan dibandingkan penggunaan nifedipin tunggal. Kualitas hidup yang berkaitan dengan pasien preeklamsia masih jarang diteliti, meskipun penelitian terbaru menyoroti pentingnya kualitas hidup yang terkait dengan kesehatan, terutama dalam konteks kesehatan ibu selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dan keamanan, perspektif intoksikasi penggunaan nifedipin dan kombinasi nifedipin – magnesium sulfat pada pasien preeklamsia berat dan menganalisis kualitas hidup pasien sebelum dan setelah pemberian terapi. Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu literature review dan cross sectional teknik purposive sampling. Pada literature review diperoleh 18 penelitian yang memberikan informasi terkait efektivitas dan keamanan penggunaan kombinasi kedua jenis obat. Dari 13 studi observasional didapatkan bahwa penggunaan kombinasi nifedipin - magnesium sulfat memberikan efektivitas berupa penurunan tekanan darah secara signifikan menjadi normal dan adanya respon positif yang terjadi pada pasien yaitu berkurangnya serangan kejang dan menurunnya nilai cFTOE. Namun penggunaan kedua agen tersebut juga memperlihatkan efek toksisitas pada pasien yaitu hipotensi akut, hipokalasemia simtomatik, blokade neuromuskular otot rangka yang ditandai dengan kelemahan otot, kejang pada alat gerak, paralisis otot, serta tanda-tanda toksisitas lain yang diperlihatkan adalah adanya insiden kasus eklamsia yaitu pendarahan pasca melahirkan, edema paru, dan penyakit kardiovaskular pada pasien. Tanda toksisitas lainnya yaitu keringat berlebihan, dan kulit memerah. Sebanyak 5 kasus eksperimental memberikan efektivitas dari penggunaan kombinasi nifedipin dan magnesium sulfat yaitu terjadi penurunan yang stabil terhadap tekanan arteri rata-rata, resistensi vaskuler sistemik dan peningkatan indeks cardiak. Kombinasi keduanya juga memiliki efek yang signifikan dalam mengontrol edema, tekanan darah, protein urea, dan melindungi ginjal dibandingkan dengan pemberian tunggal magnesium sulfat. Pada penelitian intoksikasi dan kualitas hidup, menggunakan kuisioner WHOQOL-BREF yang didistribusikan ke 204 pasien PEB dari 4 Rumah Sakit di Makassar. Hasil penelitian yaitu sebanyak 21 pasien dengan terapi tunggal dan 13 pasien dengan terapi kombinasi merasakan manifestasi klinis yang berkaitan dengan perspektif intoksikasi. Selain itu, kualitas hidup pasien preeklamsia berat terdapat perubahan yang signifikan lebih baik dalam peningkatan kualitas hidup setelah diberikan terapi. Terapi kombinasi nifedipin - magnesium sulfat terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah dan proteinuria pada pasien preeklamsia berat, serta dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Meskipun terdapat risiko efek samping yang perlu diwaspadai, penggunaan kombinasi ini memberikan hasil yang positif dalam pengelolaan kondisi preeklamsia berat.

Keyword : Preeklamsia; Efektivitas; Intoksikasi; Kualitas Hidup.