MARYONO, MARYONO (2023) PENGEMBANGAN EKSTRAK BEKATUL LOKAL KAYA GAMMA ORYZANOL DALAM BENTUK FITOSOM ANTIDIABETIK = DEVELOPMENT OF LOCAL RICE BRAN EXTRACT RICH IN GAMMA ORYZANOL AS AN ANTIDIABETIC PHYTHOSOME PREPARATION. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48279/1.hassmallThumbnailVersion/N013172003-DISERTASI-COVER.jpg)

N013172003-DISERTASI-COVER.jpg
Download (40kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
N013172003-DISERTASI-BAB 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (312kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
N013172003-DISERTASI-DAPUS(FILEminimizer).pdf
Download (74kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
N013172003-DISERTASI-FULL TEXT(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 7 December 2027.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK Maryono, 2023. PENGEMBANGAN EKSTRAK BEKATUL LOKAL KAYA GAMMA ORYZANOL DALAM BENTUK FITOSOM ANTIDIABETIK. Disertasi. Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Makassar. Penelitian ini tentang pengembangan ekstrak bekatul lokal kaya akan senyawa γ-oryzanol antidiabetik. Ekstrak Bekatul ini dikembangkan dalam bentuk fitosom. Fitosom merupakan sediaan yang berbasis teknologi yang sedang dikembangkan sebagai alternatif untuk pengobatan herbal. Fitosom mampu menjaga efektivitas terapi karena memiliki kompleks yang terbentuk sehingga memudahkan obat untuk menembus barrier membran. Ekstrak Bekatul yang dikembangkan adalah ekstrak Bekatul dari varietas Ciherang. Varietas ini dipilih berdasarkan hasil uji bioaktivitas yang mempunyai kemiripan dengan kinerja obat Metformin sebagai antidiabetik. Berdasarkan hasil pengujian bioaktivitas pada mencit diperoleh dosis yang efektif sebesar 100 mg/kgBB. Atas dasar itulah dilakukan pengembangan dengan membuat sediaan fitosom. Sebelumnya dilakukan standarisasi dengan melihat susut pengeringan, kadar air, kadar sari larut air dan kadar sari larut etanol. Fitosom yang dibuat adalah sebanyak 2 formula yakni perbandingan 1 : 1 (250mg ekstrak bekatul : 250 mg fospolifid) dan 1 : 1,5 ( 250 mg estrak bekatul : 375mg fospolifid). Hasil pengujian dengan menggunakan spektro Uv-Vis dan HPLC menunjukkan bahwa formula fitosom dengan perbandingan 1 : 1. Begitu juga pada pengujian dengan menggunakan spektro FTIR relatif tidak ada pergeseran gugus fungsional. Kemudian untuk pengujian dengan menggunakan SEM diperoleh ukuran partikel fitosom yakni 14,0 µm untuk fitosom 1 : 1. Namun demikian dari hasil pengujian bioaktivitas diperoleh bahwa fitosom dengan perbandingan 1 : 1.5 lebih efektif dalam menurunkan gula darah puasa (GDP) mencit pada hari ke-7, Kata kunci : Gamma-oryzanol , bioaktivitas, fitosom, spektro Uv-vis, FTIR, SEM,HPLC.
Kata kunci : Gamma-oryzanol , bioaktivitas, fitosom, spektro Uv-vis, FTIR, SEM,HPLC.
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gamma-oryzanol, bioactivity, phytosomes, Uv-vis spectro, FTIR, SEM, HPLC. |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Farmasi > Ilmu Farmasi |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 11 Aug 2025 06:49 |
Last Modified: | 11 Aug 2025 06:49 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48279 |