DARTO, DARTO (2025) isolasi dan identifikasi fungi simbion spons sebagai penghasil senyawa antibakteri dari wilayah perairan pulau maginti sulawesi tenggara indonesia = ISOLATION AND IDENTIFICATION OF SEA SPONGE SYMBIONT FUNGI AS A PRODUCER OF ANTIBACTERIAL COMPOUNDS FROM THE MARINE AREA OF MAGINTI ISLAND, SOUTHEAST SULAWESI, INDONESIA. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48249/1.hassmallThumbnailVersion/N012231011-TESIS-COVER.jpg)

N012231011-TESIS-COVER.jpg
Download (101kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
N012231011-TESIS-BAB 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (212kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
N012231011-TESIS-DAPUS(FILEminimizer).pdf
Download (131kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
N012231011-TESIS-FULL TEXT(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 3 March 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Abstrak Darto. Isolasi dan Identifikasi Fungi Simbion Spons Sebagai Penghasil Senyawa Antibakteri Dari Wilayah Perairan Pulau Maginti, Sulawesi Tenggara, Indonesia. (Dibimbing oleh Herlina Rante dan Gemini Alam) Latar belakang: Spons merupakan hewan invertebrata dalam fillum Porifera yang berpotensi menghasilkan senyawa bioaktif yang dikenal sebagai agen potensial dalam menghasilkan senyawa antibakteri. Mikroorganisme laut merupakan sumber utama untuk penemuan senyawa bioaktif, sebagai upaya untuk menyediakan senyawa baru baik dari segi struktur maupun bioaktivitas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan memperoleh dan mengetahui isolat fungi simbion spons sebagai penghasil senyawa antibakteri dan mendapatkan karateristik molekuler isolat fungi simbion spons sebagai penghasil senyawa antibakteri. Metode: Aktivitas antibakteri dievaluasi terhadap Bacillus subtilis, Escherichia coli, Staphylococcus aureus dengan metode difusi cakram. Isolasi dilakukan menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA ) dengan metode pour plate dan Identifikasi molekuler menggunakan metode PCR. Hasil: Berhasil diisolasi 20 isolat dari spons Callyspongia aerizusa, Callyspongia sp, Cladocroce sp, Callyspongia sp. dan dari hasil pengujian antagonis terdapat 2 isolat fungi simbion yang memiliki diameter zona hambat paling tinggi dengan kode mgt 3-03 dan mgt4-04. Produksi zat antibakteri dilakukan proses fermentasi dengan media PDY (Potato dextrose yeast) selama 16 hari. Aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat mgt 3-03 dan mgt 4-04 menunjukkan aktivitas antibakteri yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak air dan esktrak biomassa dan ekstrak spons. Analisis filogenetik sekuens gen 18S rRNA menunjukkan kemiripan isolat mgt 3-03 termasuk dalam spesies Cladosporim pseudocladosporioides dan untuk mgt 4-04 masuk dalam spesies fusarium proliferatum dengan nilia e-value 100%. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian telah di ketahuai bahwa isolat fungi simbion spons dengan kode isolat mgt 3-03 dan kode isolat mgt 4-04 memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli, S. aureus dan B. subtilis dan hasil identifikasi molekuler isolat fungi simbion spons kode isolat mgt 3-03 memiliki kemiripan 100% dengan Cladoporium cladosporioides strain 527-N2-A PP73474-1 dan untuk isolat fungi simbion mgt 4-04 memiliki kemiripan 100% dengan Fusarium prolifertum isolate YN-DHN1 OP740494-1.
Keyword : Symbiont fungi, sponge, Antibacterial, Molecular identification.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Symbiont fungi, sponge, Antibacterial, Molecular identification. |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Farmasi > Ilmu Farmasi |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 08 Aug 2025 08:21 |
Last Modified: | 08 Aug 2025 08:21 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48249 |