Kajian In silico Dan In Vitro Turunan Asam Sinamat Sebagai Inhibitor Pompa Efflux Acinetobacter baumannii Dan Staphylococcus aureus = In Silico and In Vitro Study of Cinnamic Acid Derivatives as Efflux Pump Inhibitors Against Acinetobacter baumannii and Staphylococcus aureus

Latar Belakang. Meningkatnya resistensi antibiotik yang disebabkan oleh aktivitas pompa efflux menjadi masalah kesehatan yang perlu diatasi segera, akibat dari resisten ini, secara signifikan mempersulit pengobatan infeksi, dan kurangnya antimikroba yang efektif dalam menanganani resisten tersebut yang disebabkan oleh bakteri Acinetobacter baumannii dan Staphylococcus aureus. Oleh karena itu, penemuan obat baru atau terapi kombinasi untuk memerangi resistensi ini sangat penting. Diantara kandidat obat baru yang potensial, asam sinamat dan turunannya merupakan senyawa yang menjanjikan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas asam sinamat dan turunannya dalam mengatasi resistensi yang ditimbulkan oleh kedua bakteri tersebut melalui pendekatan in silico dan in vitro. Metode. Penelitian ini merupakan studi komputasi yang terdiri dari analisis molecular docking, analisis molecular dynamic, evaluasi aturan lipinski, dan prediksi ADMET selanjutnya dilakukan penelitian eksperimental yang tediri dari Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan efflux pump inhibitory assay. Hasil. Senyawa caffeic acid menunjukkan binding affinity yang sebanding pada protein target AdeB (-5.4 kkal/mol), MacB (-4.9 kkal/mol), NorA (-5.9 kkal/mol) dengan kontrol positif omeprazole dan memiliki interaksi asam amino yang berada pada area active site. Sedangkan, senyawa 4-bromocinnamic acid menunjukkan binding affinity yang sebanding pada protein target MepA (-5.7 kkal/mol) dengan kontrol positif omeprazole, serta memiliki interaksi asam amino yang berada pada area active site. Hasil prediksi ADMET menunjukkan bahwa senyawa p-coumaric acid, trans-4-methoxycinnamic acid, 3,4-dimethoxycinnamic acid, 4-chlorocinnamic acid, 4-bromocinnamic acid, 4-fluorocinnamic acid memiliki profil farmakokinetik serta prediksi toksisitas yang lebih baik dibanding senyawa uji lainnya. Adapun uji in vitro dilakukan pada senyawa terpilih, hasil penelitian Minimum Inhibitory Concentration terhadap bakteri Acinetobacter baumannii menunjukkan senyawa caffeic acid, 3,4-dimethoxycinnamic acid, dan 4-fluorocinnamic acid dengan konsentrasi 2 µg/mL memberikan efek jika dikombinasikan dengan antibiotik meropenem. Namun, pengujian Minimum Inhibitory Concentration terhadap bakteri Staphylococcus aureus tidak menunjukkan efek terhadap senyawa 3,4-dimethoxycinnamic acid bila dikombinasikan dengan antibiotik cefoxitin. Selain itu, hasil pengujian efflux pump inhibitory assay tidak menunjukkan adanya penghambatan yang signifikan terhadap pompa efflux pada kedua bakteri tersebut.

Keyword : Efflux pump, Molecular Docking, Molecular Dynamics, ADMET, Turunan Asam Sinamat