EKSPLORASI EFEK ANTI-HIPERGLIKEMIA ASAM KAFEAT PADA Drosophila melanogaster SECARA IN SILICO DAN IN VIVO = EXPLORING THE ANTI-HYPERGLYCEMIA EFFECTS OF CAFFEIC ACID IN Drosophila melanogaster MODEL USING IN SILICO AND IN VIVO STUDIES

Latar belakang. Hiperglikemia merupakan kondisi peningkatan kadar glukosa darah yang menjadi indikator utama diabetes melitus dan berkontribusi pada berbagai komplikasi serius, seperti penyakit kardiovaskular, neuropati, dan nefropati. Dengan prevalensi global yang terus meningkat dan diproyeksikan mencapai 1,31 miliar kasus pada tahun 2050, diperlukan pengembangan strategi pengelolaan yang lebih efektif dan inovatif. Tujuan. Untuk mengevaluasi potensi asam kafeat, senyawa fenolik alami yang diketahui memiliki aktivitas antihiperglikemik, melalui pendekatan in silico dan in vivo. Studi ini memfokuskan pada penghambatan protein tyrosine phosphatase 1B (PTP1B) sebagai target molekuler, serta dampaknya terhadap metabolisme glukosa pada model larva Drosophila melanogaster hiperglikemik. Metode. Molecular docking digunakan untuk memprediksi afinitas pengikatan asam kafeat terhadap PTP1B, dengan evaluasi lebih lanjut menggunakan model larva Drosophila melanogaster yang diberi diet tinggi gula (DTG) untuk mensimulasikan kondisi hiperglikemia. Larva yang diperlakukan dengan asam kafeat pada berbagai konsentrasi (31,25 µM; 125 µM; dan 500 µM) dievaluasi berdasarkan kadar glukosa hemolymph, ukuran tubuh, berat badan, tingkat kelangsungan hidup, aktivitas larva, serta ekspresi gen yang terkait dengan metabolisme glukosa dan stres oksidatif. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada analisis in silico, asam kafeat memiliki afinitas pengikatan yang kuat terhadap PTP1B dengan nilai -7,0 kcal/mol, mengungguli kontrol positif ertiprotafib. Pada studi in vivo, perlakuan dengan asam kafeat, terutama pada konsentrasi 500 µM, secara signifikan menurunkan kadar glukosa hemolymph, memperbaiki ukuran tubuh dan bobot badan, serta meningkatkan aktivitas dan kelangsungan hidup larva yang diinduksi hiperglikemia. Analisis ekspresi gen menunjukkan bahwa asam kafeat meningkatkan ekspresi gen dilp2, srl, dan pepck, yang mendukung efisiensi metabolisme energi dan homeostasis glukosa, serta menurunkan ekspresi gen totA yang berhubungan dengan stres oksidatif. Kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa asam kafeat tidak hanya efektif dalam menghambat target molekuler spesifik PTP1B, tetapi juga berefek dalam mengembalikan kondisi metabolik larva yang mendekati normal. Temuan ini menyoroti potensi asam kafeat sebagai agen terapi alternatif yang efisien, hemat biaya, dan berbasis bahan alami untuk pengelolaan hiperglikemia dan komplikasi terkait. Studi ini memberikan kontribusi ilmiah penting bagi pengembangan obat antihiperglikemik berbasis pendekatan terpadu in silico dan in vivo, sekaligus mendorong penelitian lanjutan pada model praklinis dan klinis.

Keyword : Asam Kafeat, Hiperglikemia, Drosophila melanogaster, Metabolisme, In silico, In vivo