IRWAN, IRWAN (2025) Kajian Karasteristik Morfofisiologi Karang Batu pada Gradasi Lingkungan Perairan Marginal di Kabupaten Bone = Study of Morphophysiological Characteristics of Stony Corals in Gradation of Marginal Waters Environment in Bone Regency. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48232/1.hassmallThumbnailVersion/L013201005-5DZNiIjUhboElqmV-20250326121343%20%281%29.jpg)

L013201005-5DZNiIjUhboElqmV-20250326121343 (1).jpg
Download (886kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2Da]](/style/images/fileicons/text.png)
L013201005-RLeqjdypczmH8EZS-20250326121343 (1).pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
L013201005-XhQsZV8Bykomjuc0-20250326121343 (1).pdf
Download (487kB)
![[thumbnail of Fulltext]](/style/images/fileicons/text.png)
L013201005-YDBdCcgyX493ASrv-20250326121343 (1).pdf
Restricted to Repository staff only until 5 March 2027.
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
IRWAN. Kajian Karasteristik Morfo-fisiologis Karang Batu pada Gradasi Lingkungan Perairan Marginal di Kabupaten Bone (dibimbing oleh Chair Rani, Jamaluddin Jompa dan Nadiarti) Latar Belakang. Perairan pesisir merupakan kawasan unik yang menjadi batas antara daratan dan lautan. Aktivitas antropogenik di daratan menyebabkan peningkatan unsur hara dan kekeruhan di perairan laut, yang berdampak pada ekosistem terumbu karang yang rentan terhadap perubahan lingkungan sekitar. Tujuan. 1) menganalisis dinamika kualitas air dan status trofik secara spasial dan temporal, (2) menganalisis ekosistem terumbu karang pada gradien lingkungan perairan marginal, dan (3) menganalisis respon morfo-fisiologis karang batu terhadap gradien lingkungan perairan marginal. Metode. Penelitian menggunakan metode eksploratif. Penentuan status tropik perairan menggunakan indeks TRIX yang diintegrasikan dari variabel biologi, fisika, dan kimia perairan. Pengamatan tutupan karang menggunakan metode Underwater Photo Transect dan analisis struktur komunitas menggunakan transek 2 x 2 meter. Pengamatan respon karang batu (pertumbuhan, zooxanthellae dan sel mukosa) dilakukan terhadap tiga jenis karang, yaitu Acropora muricata, Acropora humilis, dan Porites attenuanta di perairan eutrofik, mesotrofik dan oligotrofik. Pengamatan pertumbuhan karang dilakukan secara insitu selama 6 bulan (n=486) dan pengamatan respon zooxanthellae dan sel mukosa (masing-masing n=81) dilakukan dengan pendekatan histologi dan diamati menggunakan bantuan mikroskop cahaya, kamera mikrophotograph dan perangkat pengolah gambar yang terintegrasi dalam komputer. Hasil. Kualitas air berbeda nyata secara spasial dan tidak berbeda nyata secara temporal. Indeks TRIX memperlihatkan bahwa pada perairan yang dekat garis pantai kondisinya eutrofik dan semakin jauh dari garis pantai menjadi mesotropik dan oligotropik. Persentase tutupan karang keras pada perairan eutropik 44,32%, mesotropik 34,52% dan perairan oligotropik 23,92%. Pada perairan eutropik ditemukan 8 famili, 18 genera dengan 37 jenis karang, pada perairan mesotropik 16 famili, 35 genera dengan 81 jenis karang dan pada perairan oligotropik ditemukan 10 famili, 25 genera dengan 47 jenis karang. Laju pertumbuhan karang pada perairan eutropik lebih tinggi dibanding pada perairan mesotropik dan oligotropik, terutama pada karang A. muricata dengan pertumbuhan sebesar 5,13 mm/bln di eutropik dan 4,54 mm/bln di perairan oligotropik. Respon zooxanthellae memperlihatkan bahwa diameter dan indeks mitotik karang lebih tinggi pada perairan oligotropik, sedangkan kepadatan zooxanthellae dan sel mukosa lebih tinggi pada perairan eutropik dan mesotropik. Kesimpulan. Telah terjadi eutropikasi pada perairan dekat garis pantai. Terumbu karang pada perairan eutropik dan mesotropik menunjukkan tutupan karang, kesehatan karang, dan indeks ekologi yang lebih baik dibandingkan perairan oligotropik. Karang bercabang pada perairan eutropik dan mesotropik menunjukkan respon morfo-fisiologi dengan pertumbuhan yang lebih cepat, memproduksi sel mukosa lebih banyak dan kepadatan zooxanthellae yang lebih tinggi untuk merespon kondisi perairan yang marginal. Sementara di perairan oligotropik, karang bercabang merespon dengan diameter dan pembelahan sel zooxanthellae yang lebih tinggi.
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | eutrofikasi, terumbu karang marginal, zooxanthellae, sel mukosa, histologi |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Perikanan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 08 Aug 2025 02:16 |
Last Modified: | 08 Aug 2025 02:16 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48232 |