PENGARUH DOSIS EKSTRAK DAUN MURBEI (Morus alba) TERHADAP MOLTING PADA KEPITING BAKAU (Scylla olivacea) MELALUI METODE PERENDAMAN = THE EFFECT OF MULBERRY (Morus alba) LEAF EXTRACT DOSE ON MOLTING IN MUD CRAB (Scylla olivacea) THROUGH THE SOAKING METHOD


HIDAYAT, RAHMAT (2025) PENGARUH DOSIS EKSTRAK DAUN MURBEI (Morus alba) TERHADAP MOLTING PADA KEPITING BAKAU (Scylla olivacea) MELALUI METODE PERENDAMAN = THE EFFECT OF MULBERRY (Morus alba) LEAF EXTRACT DOSE ON MOLTING IN MUD CRAB (Scylla olivacea) THROUGH THE SOAKING METHOD. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
L012231022-qd4BTbFYktR85PLg-20250307142853.jpg

Download (900kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L012231022-WEf8XP0kpgIRKocV-20250310132634.pdf

Download (501kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L012231022-Cf4D0sMxyGnc8eaV-20250307142853.pdf

Download (167kB)
[thumbnail of Fulltext] Text (Fulltext)
L012231022-STYORUMtQIVdl1nx-20250307142853.pdf
Restricted to Repository staff only until 25 February 2027.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar belakang. Persentase molting yang rendah pada produksi kepiting cangkang lunak secara alami, serta pendekatan mutilasi yang menghasilkan produk kepiting soka dengan kualitas rendah, menunjukkan perlunya pencarian metode yang lebih efektif. Pendekatan herbal telah diterapkan untuk meningkatkan persentase molting dan kualitas kepiting soka, namun aplikasi herbal selama ini masih menggunakan metode injeksi atau tambahan pakan, yang dianggap kurang efisien dalam skala industri. Oleh karena itu, pemanfaatan ekstrak daun murbei dengan berbagai dosis melalui metode perendaman dikembangkan sebagai alternatif untuk mengatasi keterbatasan metode injeksi atau tambahan pakan, sekaligus meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi kepiting soka. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis optimal serta mengevaluasi efektivitas metode perendaman dalam aplikasi ekstrak herbal untuk meningkatkan produksi kepiting cangkang lunak. Metode. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2024 di Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar (BPBAP Takalar), menggunakan metode Recirculating Aquaculture System (RAS). Penelitian ini menggunakan tiga perlakuan dosis ekstrak daun murbei (4, 8, 12 ppm/kg kepiting) diaplikasikan melalui perendaman, serta satu kontrol (tanpa perlakuan ekstrak daun murbei). Sebanyak 200 juvenil kepiting berukuran 50-90 g digunakan dalam penelitian ini. Hasil. Pengamatan terhadap retraksi epipodit menunjukkan bahwa setelah 30 hari pemeliharaan, hampir seluruh kepiting memasuki fase premolt, dengan jumlah tertinggi pada dosis 8 ppm/kg. Seiring dengan itu, dosis 8 ppm/kg menunjukkan kejadian molting tercepat dan persentase tertinggi, yakni 6 kepiting molting pada minggu pertama pemeliharaan dan persentase molting tertinggi yaitu 27%. Namun demikian, dosis 4 ppm/kg menghasilkan peningkatan bobot setelah molting tertinggi, yaitu 40,5 ± 11,14 g, sementara dosis 12 ppm/kg hanya menghasilkan peningkatan bobot sebesar 30,33 ± 9,29 g. Dosis ekstrak murbei 12 ppm/kg menyebabkan kematian, penundaan molting, dan penurunan bobot pada kepiting yang tidak mengalami molting. Kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun murbei dapat diaplikasikan melalui perendaman, dengan dosis optimal adalah 6 ppm/kg. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teknologi budidaya kepiting cangkang lunak yang lebih efisien.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Ekstrak Daun Murbei, Epipodit, Kepiting, Molting, Perendaman
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Perikanan
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 08 Aug 2025 01:46
Last Modified: 08 Aug 2025 01:46
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48229

Actions (login required)

View Item
View Item