Pengaruh Variasi Konsentrasi Decyl Glucoside dan Cocamidopropyl Betaine Terhadap Karakteristik Fisika Kimia Sampo Berbasis Minyak Kelapa, Minyak Kemiri dan Ekstrak Lidah Buaya = Effect of Varying Decyl Glucoside and Cocamidopropyl Betaine Concentrations on the Physicochemical Characteristics of Shampoo Formulated with Coconut Oil, Candlenut Oil, and Aloe Vera Extract

Latar Belakang. Shampo berbahan alami semakin diminati karena lebih aman dan ramah lingkungan, namun formulasi bebas sulfat sering memiliki stabilitas busa yang rendah. Decyl glucoside adalah surfaktan non-ionik alami, bersifat anti-iritasi tetapi menghasilkan busa yang kurang stabil. Sebaliknya, cocamidopropyl betaine adalah surfaktan amfoterik, dapat meningkatkan volume dan stabilitas busa. Kombinasi keduanya berpotensi menghasilkan sampo alami dengan daya pembersih optimal dan stabilitas fisik yang baik. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian yang mengevaluasi efek kombinasi kedua zat ini dalam formulasi sampo. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi konsentrasi decyl glucoside dan cocamidopropyl betaine terhadap karakteristik fisika kimia sampo berbahan dasar minyak kelapa, minyak kemiri, dan ekstrak lidah buaya. Metode. Terdapat 6 formula sampo diantaranya yaitu tiga formula mengandung zat aktif (F1, F2, F3) perbedaan utama tiap formula yaitu rasio konsentrasi surfaktan decyl glucoside dan cocamidopropyl betaine yaitu F1 (10:10) %b/b, F2 (20:10) %b/b, F3 (30:10) %b/b. Tiga formula blanko (F1B, F2B, F3B) memiliki rasio konsentrasi surfaktan yang sama tanpa penambahan zat aktif. Formula sampo dibuat menggunakan metode emulsifikasi dan diuji pada parameter fisikokimia meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, sifat alir, tinggi busa dan stabilitas busa, tipe emulsi, diameter globul, dan uji stabilitas. Hasil. Pada pengujian organoleptik semua formula menunjukkan perbedaan warna dan konsistensi antara formula aktif dan blanko, namun seluruhnya memiliki aroma khas. Rata-rata ± standar deviasi (SD) pH sediaan berkisar antara 5,51 ± 0,005 hingga 5,58 ± 0,020 (P>0,05). Sementara itu rata-rata ± SD viskositas berada dalam rentang 6901 ± 49,729 hingga 8284,67 ± 109,801 mPa.s (P<0,05) dengan pola aliran pseudoplastis pada semua formula. Semua formula menunjukkan tipe emulsi minyak dalam air (M/A) dengan rata-rata ± SD distribusi globul berkisar antara 14,557 ± 3,769 hingga 18,453 ± 6,273 µm. Uji tinggi busa dan stabilitas busa menunjukkan bahwa semua formula memiliki kemampuan menghasilkan busa dengan baik. Uji stabilitas menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan pada parameter organoleptik dan homogenitas (P>0,05), namun terjadi perubahan pada pH dan diameter globul (P<0,05). Kesimpulan. Rasio surfaktan decyl glucoside dan cocamidopropyl betaine yang lebih tinggi menunjukkan perbedaan signifikan, menghasilkan viskositas yang lebih tinggi, ukuran globul yang lebih kecil, peningkatan tinggi busa dan kestabilan tipe emulsi. Selain itu, Parameter pH menunjukkan variasi antar formula yang mengindikasikan bahwa rasio surfaktan dapat mempengaruhi kestabilan pH dalam sistem sampo.

Keyword : Sampo Alami, Decyl Glucoside, Cocamidoprophyl Betaine, Karakteristik Fisika-Kimia