YUNIARTY, VIRA (2025) Formulasi dan Karakterisasi Fisik Dissolving Microneedle Patch dengan Memanfaatkan Antigen Spesifik Tuberkulosis ESAT6-CFP10 sebagai Strategi Baru Diagnostik Infeksi Laten Tuberkulosis = Formulation and Physical Characterization of Dissolving Microneedle Patches Utilizing ESAT6-CFP10 Tuberculosis Specific Antigen as a New Diagnostic Strategy for Latent Tuberculosis Infection. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48213/1.hassmallThumbnailVersion/N011211129-SKRIPSI-COVER.jpg)

N011211129-SKRIPSI-COVER.jpg
Download (36kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
N011211129-SKRIPSI-BAB 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (563kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
N011211129-SKRIPSI-DAPUS(FILEminimizer).pdf
Download (514kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
N011211129-SKRIPSI-FULL TEXT(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 26 February 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Vira Yuniarty. Formulasi dan Karakterisasi Fisik Dissolving Microneedle Patch dengan Memanfaatkan Antigen Spesifik Tuberkulosis ESAT6-CFP10 sebagai Strategi Baru Diagnostik Infeksi Tuberkulosis Laten (dibimbing oleh Prof. Andi Dian Permana, S.Si., M.Si. Ph.D., Apt.). Latar belakang. Tes diagnostik standar untuk infeksi laten tuberkulosis (ILTB), yaitu tuberculin skin test (TST) dan interferon-gamma release assay (IGRA), masih memiliki kekurangan. Kekurangan dari TST sering kali memberikan hasil positif palsu, sedangkan IGRA memiliki prosedur yang kompleks sehingga sulit diterapkan di Indonesia. Riset ini mengembangkan injeksi ESAT6-CFP10 (EC) konvensional menjadi dissolving microneedle patch EC (DMNP-EC) untuk mengatasi kelemahan dalam diagnostik ILTB. Oleh karena itu, untuk meningkatkan akurasi diagnostik ILTB, diperlukan pengembangan DMNP yang dapat memberikan indurasi yang lebih kecil dengan penghantaran antigen yang lebih terkontrol. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula terbaik dari EC terhadap karakteristik fisik pada DMNP-EC. Metode. DMNP-EC diformulasikan menggunakan polivinil pirolidone K30 (PVP K-30) dan sodium hialuronat (HA) yang dilarutkan menggunakan akuades dengan menggunakan 3 perbandingan konsentrasi yaitu EC:PVP K-30:HA:akuades (20 "μ" L: 7,5 g: 2,4 g: 20,098 g), (40 "μ" L: 7,5 g: 2,4 g: 20,096 g), dan (60 "μ" L: 7,5 g: 2,4 g: 20,094 g). DMNP-EC kemudian dikarekterisasi berdasarkan kekuatan mekanik, kemampuan penetrasi, dan uji waktu melarut. Hasil. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa DMNP2 memiliki reduksi jarum <10% dengan perbedaan yang signifikan (p< 0,05) dan memiliki kemampuan penetrasi terbaik. DMNP2 dapat larut dalam waktu 7 menit. Kesimpulan. Oleh karena itu, DMNP-EC dapat menjadi sistem penghantaran baru diagnostik infeksi tuberkulosis laten.
Keyword : dissolving microneedle patch, ESAT6-CFP10, tuberkulosis laten
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dissolving microneedle patch, ESAT6 CFP10, latent tuberculosis. |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Farmasi > Farmasi |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 08 Aug 2025 00:30 |
Last Modified: | 08 Aug 2025 00:30 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48213 |