STATUS BAKU MUTU AIR LAUT TERDAMPAK SMELTER DI PERAIRAN KABUPATEN BANTAENG = Seawater Quality Standards Affected by Smelter Activities in the Waters of Bantaeng Regency


HESTI, HESTI (2025) STATUS BAKU MUTU AIR LAUT TERDAMPAK SMELTER DI PERAIRAN KABUPATEN BANTAENG = Seawater Quality Standards Affected by Smelter Activities in the Waters of Bantaeng Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
L011211032-XKPfhn6wrq0vsIS2-20250304130724.jpeg

Download (105kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L011211032-JLfYPDSHiFCgwqT1-20250304130724.pdf

Download (456kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L011211032-DSj3p7lNFIuZbgB1-20250304130724.pdf

Download (303kB)
[thumbnail of Fulltext] Text (Fulltext)
L011211032-aMfYwtGC0OcK26q1-20250304130724.pdf
Restricted to Repository staff only until 27 February 2027.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Pencemaran laut akibat aktivitas industri merupakan permasalahan lingkungan yang penting, terutama di wilayah pesisir. Produksi smelter nikel dilokasi penelitian menghasilkan emisi beracun yang diduga merugikan masyarakat yang bergantung pada sumber daya perairan, menurunkan kualitas lingkungan, terutama ekosistem laut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air laut di perairan Kabupaten Bantaeng yang terdampak oleh aktivitas smelter nikel dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP). Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember 2024 dengan metode purposive sampling, dengan pengukuran parameter fisika dan kimia air laut, termasuk suhu, arus, total padatan tersuspensi (TSS), logam nikel (Ni), salinitas, pH, dan oksigen terlarut (DO). Analisis One-Way Anova digunakan untuk membandingkan tingkat pencemaran antar stasiun dan Penentuan status kualitas air di analisis menggunakan metode indeks pencemaran. Parameter, seperti TSS (34,67-126,67 mg/L), logam nikel (0,03-0,77 mg/L), dan Salinitas (28,15-28,68 ppt) tidak memenuhi baku mutu yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. Nilai Indeks Pencemaran menunjukkan bahwa Stasiun 1 dan Stasiun 3 berada dalam kategori tercemar sedang, sedangkan Stasiun 2 berada dalam kategori tercemar ringan. Hasil uji statistik One-Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar stasiun dalam tingkat pencemaran. Terdapat beberapa parameter tidak memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. Padatan tersuspensi (TSS), logam nikel (Ni) melebihi baku mutu dan salinitas yang berada di bawah kisaran baku mutu. Berdasarkan hasil perhitungan indeks pencemaran stasiun 1 dan 3 tercemar sedang dan stasiun 2 tercemar ringan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kualitas Air Laut, Pencemaran, Indeks Pencemaran, Smelter, Kabupaten Bantaeng.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Kelautan
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 06 Aug 2025 05:57
Last Modified: 06 Aug 2025 05:57
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48189

Actions (login required)

View Item
View Item