Analisis Morfometrik Lamun Enhalus acoroides Di Pulau Kulambing, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan =Morphometric Analysis of the Seagrass Enhalus acoroides on Kulambing Island, Pangkajene and Islands Regency.


NUGRAHA, MUH. ICHSAN (2025) Analisis Morfometrik Lamun Enhalus acoroides Di Pulau Kulambing, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan =Morphometric Analysis of the Seagrass Enhalus acoroides on Kulambing Island, Pangkajene and Islands Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
L011201103-GVcl64b3nz8dQTHC-20250220142120.png

Download (139kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L011201103-A4h1NoU0cO6fZ7tx-20250220142120.pdf

Download (351kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L011201103-w2QIqdxkhYbcumHi-20250220142120.pdf

Download (113kB)
[thumbnail of Fulltex] Text (Fulltex)
L011201103-oZh6AsQGaBRLjVlu-20250221153353.pdf
Restricted to Repository staff only until 17 February 2027.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK Muh. Ichsan Nugraha. L011201103. Analisis Morfometrik Lamun Enhalus acoroides di Pulau Kulambing Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Dibawah bimbingan (Prof. Dr. Ir. Rohani AR, M.Si). Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri hidup terbenam di dalam laut. Enhalus acoroides merupakan jenis lamun yang mempunyai ukuran paling besar, helaian daunnya dapat mencapai ukuran lebih dari 1 meter. Jenis ini tumbuh di perairan dangkal sampai kedalaman 4 meter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfometrik lamun Enhalus acoroides di Pulau Kulambing, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Penelitian ini secara besar dibagi menjadi penentuan lokasi penelitian yang dibagi kedalam 3 stasiun, pengambilan parameter lingkungan, pengambilan data kerapatan dan tutupan metode sampling sistematis menggunakan transek kuadran, pengukuran morfometrik lamun E. acoroides dilakukan dengan menggali lamun sampai pada akarnya. Kemudian diukur menggunakan mistar pada saat di lapangan. Bagian-bagian yang diukur mencakup panjang daun, lebar daun, panjang akar dan panjang rhizoma. Kemudian dilakukan pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan lamun E. acoroides berkisar antar 24-33 (tegakan/m2) dengan kategori jarang sedangkan tutupan lamun E. acoroides berkisar antara 22-29% dengan kategori rusak/miskin. Morfometrik lamun E. acoroides pada Stasiun 1 memiliki panjang daun, lebar daun (1,3±0,27 cm) panjang rhizoma (5±0,40 cm) dan panjang akar (17±0,20 cm). Stasiun 2 memiliki panjang daun (32±1,38 cm), lebar daun (1,2±0,01 cm) panjang rhizoma (6±0.81 cm) dan panjang akar (14±3,15 cm). Stasiun 3 memiliki panjang daun (63± 4,68 cm), lebar daun (1,5±0,02 cm) panjang rhizoma (7±1,16 cm) dan panjang akar (18±0,38 cm). Hasil pengukuran lingkungan memiliki nilai suhu (30- 31°C), salinitas (34-35 ppt), arus (0,06-0,09 m/s) dan kekeruhan (0,29-0,78 NTU) yang sesuai dengan pertumbuhan lamun. Perairan Pulau Kulambing termasuk perairan dangkal dengan kondisi arus yang lemah dan didominasi oleh substrat pasir sedang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: E. acoroides, morfometrik lamun, kondisi lingkungan perairan, Pulau Kulambing
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Kelautan
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 06 Aug 2025 05:28
Last Modified: 06 Aug 2025 05:28
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48185

Actions (login required)

View Item
View Item