MUHAMMADIYAH, GHUFRAN AR (2025) KONDISI LAMUN PADA TINGKAT KETERBUKAAN GELOMBANG YANG BERBEDA DI PULAU KULAMBING, KABUPATEN PANGKEP = SEAGRASS CONDITIONS AT DIFFERENT LEVELS OF WAVE OPENNESS IN KULAMBING ISLAND, PANGKEP REGENCY. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48159/1.hassmallThumbnailVersion/L011201069-OGoVxRTaLA5y4DJc-20250303120042.jpg)

L011201069-OGoVxRTaLA5y4DJc-20250303120042.jpg
Download (52kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
L011201069-GQtJklP5uaRIBO0r-20250303120042.pdf
Download (157kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
L011201069-GQtJklP5uaRIBO0r-20250303120042.pdf
Download (157kB)
![[thumbnail of Fulltext]](/style/images/fileicons/text.png)
L011201069-eK5fk7cLVpmS4jr3-20250303120042.pdf
Restricted to Repository staff only until 18 February 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
GHUFRAN AR MUHAMMADIYAH. Kondisi Lamun Pada Tingkat Keterbukaan Gelombang Yang Berbeda Di Daerah Pulau Kulambing Kabupaten Pangkajene (dibimbing oleh Dr. Yayu Anugrah La Nafie, S.T., M.Sc.) Latar Belakang. Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga di perairan dangkal yang dapat membentuk hamparan yang luas yang dikenal dengan nama padang lamun dan berperan penting secara ekologis dan ekonomis. Ekosistem padang lamun mendukung kehidupan biota laut, menstabilkan sedimen, serta berkontribusi dalam siklus karbon. Pertumbuhan lamun dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti suhu, arus, salinitas, kualitas perairan, serta keterbukaan gelombang. Kepulaun Spermonde memiliki ekosistem padang lamun yang juga mendapat pengaruh dari lingkungannya, utamanya bagi kerapatan dan tutupan lamun. Salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kerapatan dan tutupan lamun dan relatif belum banyak dikaji adalah keterbukaan gelombang. Penelitian ini bertujuan mengkaji kondisi lamun berdasarkan tingkat keterbukaan gelombang di Pulau Kulambing. Tujuan. Mengetahui kondisi lamun (kerapatan dan tutupan) dan menganalisis hubungan gelombang dengan kondisi lamun. Metode. Penelitian ini mengukur kerapatan dan tutupan lamun dengan menggunakan transek garis (50m) dengan meletakkan kuadrat setiap jarak sepuluh meter. Didalam setiap kuadrat diukur kerapatan dan tutupan lamun. Kegiatan ini dilakukan sebanyak tiga kali ulangan di setiap stasiun. Pengukuran gelombang dilakukan dengan menggunakan tiang skala dan mencatat puncak dan lembah gelombang sebanyak 51 kali. Data yang idperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Anova dan PCA. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan lamun 9,69–22,59 tegakan/m² sedangkan tutupan lamun 21,53–30,21% kerapatan dengan kategori sangat jarang dan tutupan dengan kategori sedang. tidak ditemukan pengaruh spesifik gelombang terhadap lamun dan data parameter lingkungan memiliki nilai suhu (30-310C), salinitas (30-35 ppt), arus (0,05-0,09 m/det), kedalaman (86-162 cm) dan kekeruhan (0,24-0,78 NTU). Kondisi gelombang di pulau Kulambing Kabupaten pangkep pada saat penelitian didapatkan kisaran nilai gelombang antara 4.18 – 7.24 cm, dan tidak ditemukan pengaruh signifikan gelombang terhadap lamun dan data parameter lingkungan. Kesimpulan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gelombang tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kerapatan dan tutupan lamun di Pulau Kulambing.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Lamun, Kerapatan lamun, Tutupan lamun, Gelombang, Pulau Kulambing |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 05 Aug 2025 06:06 |
Last Modified: | 05 Aug 2025 06:06 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48159 |