PUTRI, NAMIRA NADYA (2025) Pengaruh Pemberian Inhibitor ABCB1 terhadap Kadar Glutation Darah Tikus Betina yang Diinduksi Hiosin Hidrobromida = The Effect of ABCB1 Inhibitor on Blood Glutathione Levels in Female Rats Induced with Hyoscine Hydrobromide. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48156/1.hassmallThumbnailVersion/N011211075-SKRIPSI-COVER.jpg)

N011211075-SKRIPSI-COVER.jpg
Download (379kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
N011211075-SKRIPSI-BAB 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (306kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
N011211075-SKRIPSI-DAPUS(FILEminimizer).pdf
Download (226kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
N011211075-SKRIPSI-FULL TEXT(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 3 June 2027.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang. Penyakit Alzheimer (Alzheimer’s disease - AD) merupakan gangguan neurodegeneratif yang ditandai oleh penumpukan plak β-amiloid (Aβ1-42) di ruang ekstraseluler parenkim otak. Akumulasi plak ini menyebabkan degenerasi neuron dan menjadi pemicu demensia. Salah satu mekanisme yang mendasari akumulasi Aβ1-42 di otak adalah penurunan aktivitas transporter ABCB1 di sawar darah-otak yang menyebabkan hambatan dalam proses klirens Aβ1-42 dari otak. Salah satu pendekatan dalam pengembangan model in vivo AD adalah dengan menginduksi kondisi menyerupai AD pada hewan coba menggunakan hiosin hidrobromida. Induksi ini memicu stres oksidatif yang ditandai oleh penurunan kadar antioksidan, termasuk glutation. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek pemberian inhibitor ABCB1, verapamil, pada hewan coba yang diberikan hiosin hidrobromida. Metode. Penelitian ini digunakan 24 ekor tikus betina (Rattus norvegicus) yang diberikan perlakuan selama 21 hari dan dibagi ke dalam 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol sehat, kontrol pembawa API, kontrol pembawa Na-CMC, hiosin hidrobromida (2 mg/kg BB), verapamil (5 mg/kg BB), dan kelompok pemberian hiosin hidrobromida yang dikombinasi dengan verapamil. Pengukuran kadar glutation darah dilakukan melalui pengukuran absorbansi menggunakan microplate reader. Pengukuran bobot relatif ginjal menjadi parameter yang dievaluasi untuk menentukan efek toksik dari perlakuan yang diberikan. Hasil. Perlakuan hiosin hidrobromida 2 mg/kg BB, baik tunggal maupun dikombinasikan dengan verapamil, tidak menunjukkan perubahan kadar glutation secara signifikan. Namun, data menunjukkan adanya potensi kecenderungan peningkatan kadar glutation dalam darah setelah pemberian inhibitor ABCB1 pada kelompok yang diberikan hiosin hidrobromida. Evaluasi toksisitas berdasarkan pengukuran bobot relatif ginjal menunjukkan bahwa seluruh perlakuan yang dilakukan tidak menunjukkan efek toksisitas pada hewan coba. Kesimpulan. Inhibitor ABCB1, verapamil, pada dosis 5 mg/kg BB selama 21 hari tidak memberikan efek yang signifikan terhadap kadar glutation darah pada tikus betina yang diberikan hiosin hidrobromida 2 mg/kg BB.
Keyword : Penyakit Alzheimer; hiosin hidrobromida; ABCB1; verapamil.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Alzheimer's Disease; Hyoscine hydrobromide; ABCB1; Verapamil. |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Farmasi > Farmasi |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 05 Aug 2025 02:59 |
Last Modified: | 05 Aug 2025 02:59 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48156 |