Pengaruh Pemberian Inhibitor ABCB1 terhadap Kadar Superoksida Dismutase (SOD) Hati Tikus Betina yang Diberikan Hiosin Hidrobromida = Effect of ABCB1 Inhibitor Administration on Liver Superoxide Dismutase (SOD) Levels in Female Rats Given Hyoscine Hydrobromide

Latar belakang. Penyakit Alzheimer (AD) merupakan gangguan neurodegeneratif yang ditandai dengan akumulasi β-amiloid dan peningkatan stres oksidatif. Superoksida dismutase (SOD) adalah enzim antioksidan utama yang berperan dalam menetralisir radikal bebas. Inhibitor ABCB1, seperti verapamil, diduga dapat mempengaruhi kadar SOD dan stres oksidatif, tetapi efeknya pada AD belum banyak diteliti. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh verapamil terhadap kadar SOD hati pada model tikus betina dengan AD. Metode. Model AD dibuat dengan menginduksi tikus menggunakan hiosin hidrobromida (2 mg/kgBB) selama 21 hari secara intraperitoneal. Tikus dibagi menjadi enam kelompok: kontrol sehat, kontrol pembawa (aqua pro injection dan NaCMC 0,5%), kelompok AD (hiosin hidrobromida), serta kelompok AD yang diberikan verapamil (5 mg/kgBB). Aktivitas SOD diukur menggunakan Superoxide Dismutase (SOD) Activity Assay Kit (Sigma-Aldrich CS0009) dan dianalisis dengan GraphPad Prism 9. Hasil. Aktivitas SOD tertinggi ditemukan pada kelompok kontrol sehat, sedangkan kelompok AD mengalami penurunan kadar SOD. Pemberian verapamil sedikit meningkatkan kadar SOD pada kelompok AD, tetapi perbedaan ini tidak signifikan secara statistik. Tidak terdapat perubahan signifikan dalam bobot relatif hati antar kelompok, yang menunjukkan bahwa perlakuan tidak menyebabkan toksisitas hati. Kesimpulan. Inhibitor ABCB1 (verapamil) tidak secara signifikan memengaruhi kadar SOD hati pada model tikus AD. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi dosis optimal, durasi pemberian, serta mekanisme perlindungan hati terhadap stres oksidatif dan inflamasi akibat Alzheimer.

Keyword : Alzheimer, ABCB1, Verapamil, Superoksida Dismutase, Stres Oksidatif