IRANI, FARAH BIBA (2025) Analisis Penerapan Beers Criteria dalam Pengelolaan Penyakit Kardiovaskular pada Lansia: Analisis Risiko dan Keamanan Obat di RSUD Labuang Baji Makassar = Analysis of the Application of Beers Criteria in the Management of Cardiovascular Disease in the Elderly: Risk Analysis and Drug Safety at Labuang Baji Hospital Makassar. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48098/1.hassmallThumbnailVersion/N011211009-SKRIPSI-COVER.jpg)

N011211009-SKRIPSI-COVER.jpg
Download (338kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
N011211009-SKRIPSI-BAB 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (259kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
N011211009-SKRIPSI-DAPUS(FILEminimizer).pdf
Download (189kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
N011211009-SKRIPSI-FULL TEXT(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 5 March 2027.
Download (981kB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang. Lansia merupakaan seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun yang mengalami penurunan fungsi pada berbagai sistem organnya. Hal tersebut dapat menimbulkan terjadinya berbagai penyakit yang menyebabkan lansia mendapatkan berbagai kombinasi obat. Polifarmasi yang terjadi pada pasien lansia akan menimbulkan kejadian potensi obat yang tidak tepat atau Potentially Inappropriate Medications (PIMs). Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan evaluasi penerapan Beers Criteria 2023 dalam pengelolaan penyakit kardiovaskular pada lansia di RSUD Labuang Baji Makassar. Hasil. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh karakteristik pasien penderita penyakit kardiovaskular di instansi rawat inap RSUD Labuang Baji ialah berjenis kelamin perempuan (55,6%), berusia 60 – 74 tahun (68,5%), pasien memiliki penyakit penyerta (94,4%), dengan lama perawatan kurang dari 7 hari (83,3%), dan menerima obat lebih dari 5 jenis (polifarmasi) (83,3%). Serta terdapat 48 kejadian PIM berdasarkan obat-obatan yang masuk dalam kategori Beers Criteria 2023 yang terbagi pada kategori 3 (81,3%), kategori 1 (12,5%), kategori 2 (6,2%). Selain itu, hasil penelitian juga menemukan bahwa dari 54 pasien lansia ditemukan potensi penggunaan obat tidak tepat pada 32 pasien (59,3%) yang umumnya mendapatkan 1 penggunaan obat tidak tepat (65,6%). Serta berdasarkan skenario penghematan biaya yang akan diperoleh jika keseluruhan PIM dihentikan yakni Rp 732.258 dengan rata-rata per pasien akan menghemat sebesar Rp 22.883 di setiap bulannya. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat 48 kejadian PIM berdasarkan obat-obatan yang masuk dalam kategori Beers Criteria 2023 yang terjadi pada 32 pasien. Serta dengan adanya penghentian PIM dapat menghemat biaya pengobatan pasien.
Keyword : Beers Criteria; Penyakit Kardiovaskular; Lansia; Rawat Inap; PIM
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Beers Criteria; Cardiovascular Disease; Elderly; Hospitalization; PIM. |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Farmasi > Farmasi |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 31 Jul 2025 05:55 |
Last Modified: | 31 Jul 2025 05:55 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48098 |