Pengaruh Perbandingan Sodium Lauryl Sulfoacetate dan Minyak Kelapa dalam Formulasi dan Evaluasi Sampo Berbahan Herbal = The Effect of Sodium Lauryl Sulfoacetate and Coconut Oil Ratios on the Formulation and Evaluation of Herbal Shampoos

Latar Belakang. Sampo berbahan herbal semakin diminati karena dianggap lebih aman dan memiliki efek samping yang minimal dibandingkan dengan produk berbahan sintetis. Sodium lauryl sulfoacetate (SLSA) merupakan surfaktan anionik turunan sulfoasetat dari minyak kelapa yang memiliki daya pembersih yang baik serta tingkat iritasi yang lebih rendah dibandingkan surfaktan anionik lainnya. Namun, pengaruh perbandingan SLSA dan minyak kelapa terhadap karakteristik fisikokimia sampo masih perlu dieksplorasi lebih lanjut. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh variasi perbandingan SLSA dan minyak kelapa terhadap karakteristik fisika-kimia sampo berbahan herbal. Metode. Sampo diformulasikan menggunakan metode emulsifikasi minyak dalam air (M/A) dengan perbandingan SLSA dan minyak kelapa yaitu: 5:10% (F1), 10:10% (F2), dan 15:10% (F3). Sebagai kontrol, formula blanko (FB) dibuat tanpa zat aktif. Evaluasi sampo meliputi organoleptik, homogenitas, pH, viskositas dan tipe aliran, tinggi busa, ukuran diameter globul, tipe emulsi, efektivitas pembersihan, serta stabilitas fisik. Hasil. Sampo yang dihasilkan memiliki warna putih, aroma khas, tekstur kental, dan homogen. Nilai rata-rata ± standar deviasi (SD) pH berkisar antara 5,51 ± 0,01 hingga 5,58 ± 0,01, yang sesuai dengan pH kulit kepala. Viskositas rata-rata ± SD berkisar antara 2482,33 ± 32,19 hingga 8903,33 ± 307,00 m.Pas, dengan sifat aliran pseudoplastis. Rata-rata ± SD tinggi busa menunjukkan variasi antara 2,08 ± 0,14 hingga 3,75 ± 0,25 cm. Sampo memiliki tipe emulsi minyak dalam air (M/A). Rata-rata ± SD ukuran diameter globul berkisar antara 9,48 ± 2,30 hingga 19,59 ± 8,17 µm. Evaluasi efektivitas pembersihan menunjukkan hasil optimal pada F2, F2B, F3, dan F3B, sedangkan F1 dan F1B memiliki daya pembersih yang lebih rendah. Stabilitas fisik menunjukkan bahwa F1B, F2B, F3, dan F3B tidak stabil, sementara F1 dan F2 memiliki kestabilan yang baik. Kesimpulan. Perbandingan konsentrasi SLSA dan minyak kelapa berpengaruh terhadap karakteristik fisika-kimia sampo herbal, terutama dalam aspek viskositas, busa, efektivitas pembersihan, dan stabilitas fisik.

Keyword : Sampo herbal, SLSA, Minyak kelapa, Karakteristik fisika kimia.