ANALISIS PENYEBARAN DAN KELIMPAHAN MIKROPLASTIK PADA KAWASAN MUARA SUNGAI JENEBERANG DENGAN ArcGIS = ANALYSIS OF THE SPREAD AND ABUNDANCE OF MICROPLASTICS IN THE JENEBERANG RIVER ESTUARY AREA WITH ArcGIS

Penggunaan plastik dalam berbagai kegiatan manusia menyebabkan produksi plastik semakin meningkat, banyak penelitian selama beberapa dekade terakhir menunjukkan adanya kecenderungan mengarah pada bahaya plastik terhadap kesehatan, baik pada biota laut maupun manusia. Limbah plastik yang terpapar sinar ultraviolet serta terjadinya proses dekomposisi dapat mengalami perubahan ukuran menjadi mikroplastik. Muara Sungai Jeneberang menjadi salah satu muara yang sangat dipengaruhi oleh aktivitas antropogenik yang memicu pencemaran plastik kemudian menjadi mikroplastik.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui komposisi dan kelimpahan mikroplastik serta mengetahui bagaimana persebaran mikroplastik pada kawasan Muara Sungai Jeneberang berdasarkan aktivitas antropogenik menggunakan ArcGIS.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel air pada 3 lokasi stasiun dan 6 titik pengambilan sampel di perairan Muara Sungai Jeneberang menggunakan alat Neuston Net dan 3 lokasi stasiun dan 6 titik pengambilan sampel sedimen menggunakan alat Grab Sampler serta ikan diambil langsung dari pemancing yang berada di sekitar wilayah Muara Sungai Jeneberang. Seluruh sampel yang telah diperoleh kemudian dilakukan penyaringan sampel mikroplastik dan pengamatan di laboratorium.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, komposisi mikroplastik yang ditemukan yaitu, fiber, film, fragmen serta foam dan kelimpahan mikroplastik yang diperoleh pada sampel air di Stasiun 1 (3,13 partikel/m3), Stasiun 2 (3,62 partikel/m3), Stasiun 3 (2,60 partikel/m3). Kelimpahan mikroplastik yang diperoleh dari sedimen pada Stasiun 1 (0,42 partikel/gram), Stasiun 2 (0,48 partikel/gram), Stasiun 3 (0,40 partikel/gram). Sedangkan pada ikan masing-masing diperoleh mikroplastik sebanyak 23 dan 26 partikel pada ikan belanak dan 14 partikel pada ikan Mujair. Persebaran mikroplastik tertinggi berada pada stasiun 2 yaitu muara bagian tengah, tertinggi kedua berada pada muara bagian atas yang terletak di sungai kemudian yang terendah pada muara bagian atas yaitu mulut sungai.