ANALISIS PENYEBARAN DAN KELIMPAHAN MIKROPLASTIK PADA KAWASAN WISATA PANTAI AKKARENA DENGAN ARCGIS = Analysis of the Spread and Abundance of Microplastics in Akkarena Beach Tourism Area with ArcGIS

ADE SURYA YUDI PUTRA. Analisis Penyebaran dan Kelimpahan Mikroplastik pada Kawasan Wisata Pantai Akkarena dengan ArcGIS (dibimbing oleh Roslinda Ibrahim dan Nur An-nisa Putry Mangerangi)

Masalah pencemaran laut yang disebabkan oleh partikel mikroplastik telah membuka mata masyarakat terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan terhadap organisme yang ada di laut, dengan membuang sampah/limbah plastik ke laut. Tanpa disadari, penggunaan kemasan plastik dan bahan-bahan lain yang mengandung plastik telah menyebabkan penumpukan sampah plastik di lautan akibat dari pengelolaan sampah yang kurang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis kelimpahan dan komposisi mikroplastik yang terdapat pada air, sedimen, dan biota laut di Kawasan Wisata Pantai Akkarena, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Menganalisis komposisi pada sampel air dan sedimen pada perairan Kawasan Wisata Pantai Akkarena, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Menganalisis pola penyebaran mikroplastik yang terdapa pada air dan sedimen di Kawasan Wisata Pantai Akkarena, Kota Makassar, Sulawesi Selatan dengan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG).
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel air laut pada 6 titik lokasi di perairan Kawasan Wisata Pantai Akkarena menggunakan alat Neuston Net dan 6 titik lokasi pengambilan sampel sedimen menggunakan alat Grab Sampler serta ikan diambil langsung dari pemancing yang berada di sekitar wilayah Kawasan Wisata Pantai Akkarena. Seluruh sampel yang telah diperoleh kemudian dilakukan penyaringan sampel mikroplastik dan pengamatan di laboratorium.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, kelimpahan mikroplastik yang diperoleh pada air laut pada Stasiun 1A (10,56 partikel/m3), Stasiun 1B (10,04 partikel/m3), Stasiun 2A (11,04 partikel/m3), Stasiun 2B (11,37 partikel/m3), Stasiun 3A (10,63 partikel/m3), dan Stasiun 3B (10,93 partikel/m3). Kelimpahan mikroplastik yang diperoleh dari sedimen pada Stasiun 1A (0,89 partikel/gram), Stasiun 1B (0,86 partikel/gram), Stasiun 2A (1,08 partikel/gram), Stasiun 2B (1,11 partikel/gram), Stasiun 3A (1,03 partikel/gram) dan Stasiun 3B (0,93 partikel/gram). Sedangkan pada ikan kelimpahan mikroplastik yang diperoleh pada ikan Kuwe (caranx ignobilis) (0,43 partikel/berat ikan) dan pada ikan Kerapu (Ephinepelus) (0,49 partikel/berat ikan).ADE SURYA YUDI PUTRA. Analisis Penyebaran dan Kelimpahan Mikroplastik pada Kawasan Wisata Pantai Akkarena dengan ArcGIS (dibimbing oleh Roslinda Ibrahim dan Nur An-nisa Putry Mangerangi)

Masalah pencemaran laut yang disebabkan oleh partikel mikroplastik telah membuka mata masyarakat terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan terhadap organisme yang ada di laut, dengan membuang sampah/limbah plastik ke laut. Tanpa disadari, penggunaan kemasan plastik dan bahan-bahan lain yang mengandung plastik telah menyebabkan penumpukan sampah plastik di lautan akibat dari pengelolaan sampah yang kurang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis kelimpahan dan komposisi mikroplastik yang terdapat pada air, sedimen, dan biota laut di Kawasan Wisata Pantai Akkarena, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Menganalisis komposisi pada sampel air dan sedimen pada perairan Kawasan Wisata Pantai Akkarena, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Menganalisis pola penyebaran mikroplastik yang terdapa pada air dan sedimen di Kawasan Wisata Pantai Akkarena, Kota Makassar, Sulawesi Selatan dengan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG).
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel air laut pada 6 titik lokasi di perairan Kawasan Wisata Pantai Akkarena menggunakan alat Neuston Net dan 6 titik lokasi pengambilan sampel sedimen menggunakan alat Grab Sampler serta ikan diambil langsung dari pemancing yang berada di sekitar wilayah Kawasan Wisata Pantai Akkarena. Seluruh sampel yang telah diperoleh kemudian dilakukan penyaringan sampel mikroplastik dan pengamatan di laboratorium.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, kelimpahan mikroplastik yang diperoleh pada air laut pada Stasiun 1A (10,56 partikel/m3), Stasiun 1B (10,04 partikel/m3), Stasiun 2A (11,04 partikel/m3), Stasiun 2B (11,37 partikel/m3), Stasiun 3A (10,63 partikel/m3), dan Stasiun 3B (10,93 partikel/m3). Kelimpahan mikroplastik yang diperoleh dari sedimen pada Stasiun 1A (0,89 partikel/gram), Stasiun 1B (0,86 partikel/gram), Stasiun 2A (1,08 partikel/gram), Stasiun 2B (1,11 partikel/gram), Stasiun 3A (1,03 partikel/gram) dan Stasiun 3B (0,93 partikel/gram). Sedangkan pada ikan kelimpahan mikroplastik yang diperoleh pada ikan Kuwe (caranx ignobilis) (0,43 partikel/berat ikan) dan pada ikan Kerapu (Ephinepelus) (0,49 partikel/berat ikan).