Analisis Konsentrasi NO2 di Kelurahan Antang Kota Makassar Berdasarkan Citra Satelit dan Pengukuran Langsung = Analysis of NO2 Concentration in Antang Village, Makassar City Based on Satellite Imagery and Direct Measurements

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis konsentrasi NO2 dalam udara ambien di Kelurahan Antang Kota Makassar dengan cara mengekstraksi pixel citra satelit Sentinel 5P kemudian melakukan uji statistik antara konsentrasi NO2 dari citra satelit dengan pengukuran di lapangan. Ekstraksi citra satelit menggunakan data citra Sentinel 5P dengan memanfaatkan Google Earth Engine (GEE). Satuan konsentrasi NO2 dari citra satelit adalah mol/m2 , maka dari itu perlu dikonversi sehingga dapat dibandingkan dengan hasil konsentrasi di lapangan dan baku mutu yang telah ditetapkan. Visualisasi hasil ekstraksi dilakukan pada software ArcGis. Pengambilan data NO2 di lapangan mengacu pada SNI 7119-2:2017, SNI 19-7119.6-2005, dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 12 Tahun 2010 menggunakan impinger. Pengambilan data dilakukan selama 3 hari pada tanggal 29-31 Mei 2023 dengan 4 interval waktu yaitu pagi, siang, sore, dan malam. Hasil konsentrasi berdasarkan citra satelit pada titik lokasi pengukuran setelah dikonversi adalah sebesar 0.29 µg/m3 , 0.34 µg/m3 , dan 0.14 µg/m3 . Sedangkan hasil pengukuran lapangan adalah sebesar 12.4 µg/Nm3 , 13.1 µg/Nm3 , dan 4.8 µg/Nm3 . Hasil pengujian korelasi Pearson antara data berdasarkan citra satelit dengan pengukuran lapangan menunjukan nilai p-value 0.103 atau > 0,05 dan koefisien korelasi 0.987 yang berarti data tidak signifikan dikarenakan adanya nilai RMSE sebesar 10,5 tetapi terdapat korelasi yang sangat kuat antara konsentrasi NO2 dari pengukuran langsung dengan konsentrasi NO2 dari citra satelit dikarenakan koefisien tersebut meninjau dari tren fenomena angka yang serupa. Perbedaan konsentrasi dari pengukuran langsung di lapangan dengan konsentrasi dari citra satelit disebabkan oleh pengonversian dengan anggapan polutan terdistribusi merata secara vertikal, jarak probe, dan faktor koreksi.