ANALISIS MINERALOGI, GEOKIMIA DAN POTENSI PEMBENTUKAN AIR ASAM TAMBANG PADA SITE TAMBANG BIJIH BESI DI DAERAH TANJUNG KABUPATEN BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN = Mineralogical, Geochemical and Formation Potential Analysis of Acid Mine Drainage in Iron Ore Mines Site of the Tanjung Area, Bone District, South Sulawesi Province

ANDRI SAPUTRA. Analisis Mineralogi, Geokimia dan Potensi Pembentukan
Air Asam Tambang pada Site Tambang Bijih Besi di Daerah Tanjung Kabupaten
Bone Provinsi Sulawesi Selatan (dibimbing oleh Muhammad Ramli, Sufriadin)
Endapan bijih besi di Daerah Tanjung, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan berupa
bijih yang berasosiasi dengan intrusi batuan beku terutama granodiorit beserta
kuarsa sebagai hasil dari naiknya larutan sisa magma yang mengandung bijih besi.
Keberadaan mineral sulfida yang berasosiasi dengan bijih besi dalam jumlah
kecil, namun mineral tersebut terpapar oleh udara dan kontak langsung dengan air
dalam waktu yang lebih lama dapat memicu pembentukan air asam tambang.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik mineralogi dan
komposisi kimia bijih besi serta menganalisis potensi pembentukan air asam
tambang pada tambang bijih besi. Sampel dianalisis dengan metode mikroskopis
dan x-ray diffraction (XRD) untuk mengetahui tekstur dan jenis mineral penyusun
bijih sedangkan analisis kimia inductivity coupled plasma mass spectrometry
(ICP-MS) dan inductivity coupled plasma optical emission spectrometry (ICP-
OES) untuk mengetahui komposisi major oxide (MO), trace element (TE), rare
earth element and yttrium (REY). Uji kinetik free draining column leach (FDCL)
untuk memprediksi laju reaksi pembentukan air asam tambang. Hasil analisis
mikroskopis dan XRD menunjukkan adanya mineral magnetit, goetit, hematit,
kuarsa, birnesit, pirit dan kalkopirit. Pirit dan kalkopirit merupakan pemicu
terbentuknya air asam tambang. Hasil analisis kimia dengan metode ICP-MS dan
ICP-OES menunjukan major oxide kadar Fe2O3 yang sangat tinggi, trace element
memperlihatkan pengayaan unsur As, Bi, Co, Cu, In, Mo, Pb, Sb, Se, Sn, U, W
dan Zn dan REY ditemukan 15 unsur tanah jarang, tetapi unsur-unsur ini
ditemukan tidak adanya pengkayaan, hal ini dibuktikan dengan hasil normalisasi
dan banyaknya konsentrasi unsur tanah jarang di kerak bumi dan hasil pengujian
kinetik yang menunujkan nilai pH 2,1-4,0 dalam kategori berpotensi terbentuk air
asam tambang.