TARIGAN, NGALASANTARU JANSTAR (2024) PERBANDINGAN PENGARUH TERAPI ADJUVANT CONSTRAINT INDUCED MOVEMENT THERAPY (CIMT) DENGAN REPETITIVE TRANSCRANIAL MAGNETIC STIMULATION (rTMS) TERHADAP FUNGSI MOTORIK EKSTREMITAS ATAS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK = Comparison of the Effect of Adjuvant Constraint Induced Movement Therapy (CIMT) and Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS) on Upper Extremity Motor Function in Ischemic Stroke Patients. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/47831/1.hassmallThumbnailVersion/C155192008_tesis_16-02-2024%20Cover1.jpg)

C155192008_tesis_16-02-2024 Cover1.jpg
Download (316kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
C155192008_tesis_16-02-2024 bab1-2(FILEminimizer).pdf
Download (490kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
C155192008_tesis_16-02-2024 Dapus(FILEminimizer).pdf
Download (723kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
C155192008_tesis_16-02-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 31 January 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Pendahuluan: Stroke adalah gangguan akut perfusi atau vaskularisasi serebral. Pasien yang menderita stroke, mengalami banyak gangguan fungsional, seperti gangguan motorik, psikologis atau perilaku, dimana gejala yang paling khas adalah hemiparesis yang sangat mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari. Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS) merupakan salah satu intervensi yang diusulkan untuk meningkatkan pemulihan stroke. Constraint-Induced Movement Therapy (CIMT) adalah perawatan rehabilitasi neurologis yang dirancang untuk meningkatkan fungsi motorik ekstremitas atas setelah stroke Tujuan: Studi ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas rTMS dengan CIMT terhadap perbaikan fungsi motorik ekstremitas atas pada pasien stroke iskemik. Metode Penelitian: Merupakan studi uji Klinis eksperimental dengan desain randomized pre-test post-test control group. terhadap 30 pasien stroke iskemik di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar dan rumah sakit jejaring lainnya. rTMS dilakukan selama 10 kali stimulasi, CIMT dilakukan selama 30 hari. Perbaikan motorik dievaluasi dengan mengukur skor Fugl Mayer Assesment Upper Extremity (FMA-UE). Hasil Penelitian: Uji Friedmann menunjukkan rTMS dan CIMT memberikan perubahan skor FMA-UE yang signifikan (p:0,000). Uji Mann Whitney menunjukkan ada perbedaan signifikan skor FMA-UE pada kelompok rTMS dibandingkan CIMT (p:0,000). Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan selisih skor FMA-UE pada kelompok rTMS dibandingkan CIMT. Saran: diperlukan penelitian yang memiliki waktu observasi dan stimulasi yang lebih lama dan melihat efektifitas kedua modalitas terapi ini melalui suatu biomarker sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih objektif.
Keyword : rTMS, CIMT, FMA-UE, stroke iskemik
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | rTMS, CIMT, FMA-UE, stroke iskemik |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 24 Jul 2025 05:42 |
Last Modified: | 24 Jul 2025 05:42 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/47831 |