ANALISIS RASIO NEUTROFIL-LIMFOSIT DAN RASIO TROMBOSIT-LIMFOSIT PADA PASIEN MIGREN SELAMA FASE IKTAL = ANALYSIS OF NEUTROPHIL TO LYMPHOCYTE RATIO AND PLATELET TO LYMPHOCYTE RATIO IN MIGRAINE PATIENTS DURING THE ICTAL PHASE


H., EVI ANDRIANI LESTARI (2024) ANALISIS RASIO NEUTROFIL-LIMFOSIT DAN RASIO TROMBOSIT-LIMFOSIT PADA PASIEN MIGREN SELAMA FASE IKTAL = ANALYSIS OF NEUTROPHIL TO LYMPHOCYTE RATIO AND PLATELET TO LYMPHOCYTE RATIO IN MIGRAINE PATIENTS DURING THE ICTAL PHASE. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C155192007_tesis_16-02-2024 Cover1.jpg

Download (245kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C155192007_tesis_16-02-2024 bab1-2(FILEminimizer).pdf

Download (707kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C155192007_tesis_16-02-2024 Dapus (FILEminimizer).pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C155192007_tesis_16-02-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 24 January 2027.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Pendahuluan: Migren merupakan sakit kepala primer yang dapat berdampak pada masalah sosial ekonomi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa proses migren mungkin melibatkan peradangan steril, yang juga disebut peradangan neurogenik. Rasio neutrofil-terhadap limfosit, rasio trombosit terhadap limfosit merupakan penanda inflamasi perifer yang sering diamati dalam berbagai gangguan nyeri kepala. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio neutrofil limfosit dan rasio trombosit limfosit pada pasien migren selama fase iktal. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik cross-sectional, menganalisis korelasi antara RNL dan jenis migren serta korelasi RNL dengan derajat nyeri dan korelasi antara RTL dan jenis migren serta korelasi RTL dengan derajat nyeri. Hasil: Nilai RNL secara signifikan lebih tinggi pada pasien migren dengan aura dibandingkan dengan pasien tanpa aura (Median 3,4 vs 1,5, P=0,000). Pasien migren dengan derajat nyeri berat mempunyai RNL lebih tinggi dibandingkan pasien dengan derajat nyeri sedang (Median 4.0 vs 1.75, P=0.000). Bagaimanapun, RTL tidak signifikan pada pasien migren dengan aura dan tanpa aura (Mean 143,03±33,06 vs 125,99±41,51, P=0,157). Pasien migren dengan derajat nyeri berat mempunyai RTL lebih tinggi dibandingkan pasien migren dengan derajat nyeri sedang (Mean 145,09±32,33 vs 131,80±39,20, P=0,309). Diskusi: Temuan penelitian kami mendukung dugaan peran peradangan pada migren. Saat ini, peradangan neurogenik telah ditunjukkan pada model migren, dan triptan, obat terapeutik yang efektif dapat digunakan untuk mencegah peradangan neurogenik. Penelitian telah menunjukkan bahwa migren aura terjadi akibat depresi yang menyebar ke kortikal. Proses inflamasi akibat stress emosional dianggap terlibat pada proses cortical spreading depression. Trombosit membentuk agregat dengan leukosit dan membentuk jembatan antara leukosit dan endotel, sebagian besar dimediasi oleh trombosit P-selectin. Pemeriksaan uji aliran sitometri dapat dilakukan lebih lanjut untuk melihat adanya peningkatan trombosit-leukosit agregat. Simpulan: Nilai RNL lebih tinggi pada penderita migren dan berhubungan dengan derajat nyeri selama fase iktal dengan aura. Nilai RTL lebih tinggi pada penderita migren fase iktal dengan aura namun tidak signifikan secara statistik.

Keyword : Inflamasi, Migren, RNL, RTL.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Inflammation, Migraine, NLR, PLR.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 24 Jul 2025 05:35
Last Modified: 24 Jul 2025 05:35
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/47830

Actions (login required)

View Item
View Item