Muslimin S, Muslimin S (2021) KAJIAN “MODE OF ACTION” Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. (DEUTEROMYCOTA: HYPOMYCETES) TERHADAP Tribolium castaneum Herbst (COLEOPTERA: TENEBRIONIDAE). Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.
P013171005_disertasi Cover1.png
Download (140kB) | Preview
P013171005_disertasi I & II.pdf
Download (722kB)
P013171005_disertasi DP.pdf
Download (1MB)
P013171005_disertasi.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
MUSLIMIN S. Kajian “Mode of Action” Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. (Deuteromycota: Hypomycetes) terhadap Tribolium castaneum Herbst (Coleoptera: Tenebrionidae) (dibimbing oleh Itji Diana Daud, Ahdin Gassa dan Firdaus).
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisa pengaruh masing-masing media PDA, beras, dan jagung terhadap pertumbuhan koloni isolat B. bassiana, (2) melakukan pengujian pengaruh masing-masing media PDA, beras, dan jagung terhadap produksi konidia isolat B. bassiana, (3) menganalisa pengaruh kerapatan konidia terhadap patogenitas B. bassiana terhadap T. castaneum, dan (4) melakukan pengujian aktivitas enzim kitinase asal isolat B. bassiana dengan menganalisa aktivitasnya secara kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian yang dilakukan mencakup beberapa aspek yaitu aspek pertama yaitu pengujian respon pertumbuhan B. bassiana pada media PDA, beras, dan jagung. Kedua yaitu pengujian respon produksi konidia B. bassiana pada tiga jenis media. Ketiga yaitu infektivitas cendawan entomopatogen B. bassiana terhadap imago T. castaneum pada tiga jenis media dengan berbagai perlakuan kerapatan konidia. Keempat yaitu penentuan LC50 dan LT50 cendawan B. bassiana terhadap T. castaneum. Kelima yaitu pengujian terhadap produksi kitinase oleh B. bassiana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media yang paling sesuai untuk pertumbuhan koloni B. bassiana adalah media beras dan jagung, dimana pertumbuhan dan perkembangan koloni menyelimuti penuh kedua media tersebut pada umur 21 hari setelah inkubasi. Kerapatan konidia isolat B. bassiana tertinggi terjadi pada media beras yaitu sebesar 8,36 x 108 konidia/mL, secara uji statistik menunjukkan perbedaan nyata terhadap kerapatan konidia pada media potato dextrose agar. Kerapatan 107 konidia/mL asal media potato dextrose agar efektif mengendalikan T. castaneum yaitu sebesar 71,11% dengan nilai LC50 yaitu sebesar 2,13 x 106 konidia/mL dan nilai LT50 yaitu sebesar 8,315 (8 hari). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa mortalitas pada kerapatan 107 konidia/mL berbeda nyata dengan tingkat kerapatan lainnya. Rata-rata aktivitas spesifik enzim tertinggi kitinase yang diperoleh dari cendawan B. bassiana berasal dari kadaver T. castaneum adalah 10 U/mg protein. Dalam uji protein dengan menggunakan larutan standar BSA dan metode Lowry diperoleh hasil pembacaan dengan Spectrophotometer UV-Vis diperoleh harga R2 = 0,9925.
Keywords: enzim kitinase, kerapatan konidia, patogenitas, protein test
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 02 Jun 2021 05:28 |
Last Modified: | 02 Jun 2021 05:28 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/4782 |