HUBUNGAN PCO2 GAP DENGAN KEJADIAN AWAL SEPSIS PADA PASIEN DENGAN VENTILASI MEKANIS DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO = HUBUNGAN PCO2 GAP DENGAN KEJADIAN AWAL SEPSIS PADA PASIEN DENGAN VENTILASI MEKANIS DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO


BADERU, MUHAMMAD RUM (2024) HUBUNGAN PCO2 GAP DENGAN KEJADIAN AWAL SEPSIS PADA PASIEN DENGAN VENTILASI MEKANIS DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO = HUBUNGAN PCO2 GAP DENGAN KEJADIAN AWAL SEPSIS PADA PASIEN DENGAN VENTILASI MEKANIS DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C135172001_tesis_22-02-2024 Cover1.jpg

Download (407kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C135172001_tesis_22-02-2024 bab1-2.pdf

Download (0B)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C135172001_tesis_22-02-2024 Dapus(FILEminimizer).pdf

Download (123kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C135172001_tesis_22-02-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 9 September 2026.

Download (975kB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Sepsis merupakan disfungsi organ yang disebabkan oleh gangguang respon imun inang terhadap infeksi. Perbedaan karbon dioksida vena-ke-arteri sentral, atau PCO2 gap menjadi biomarker penyakit kritis. Namun, penanda ini memiliki keterbatasan karena parameter hemodinamik dan ScvO2 tidak menjamin perfusi jaringan yang adekuat serta mortalitas dan kegagalan organ masih tinggi. Belum ada penelitian yang mengkaji hubungan PCO2 gap pada pasien terventilasi mekanik dengan kejadian sepsis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara PCO2 gap pasien terventilasi mekanis terhadap tingkat kejadian sepsis pada pasien di ruang perawatan intensif RSUP Wahidin Sudirohusodo. Subjek dan Metode: Desain penelitian ini adalah kohort prospektif. Populasi penelitian adalah pasien yang menjalani prosedur pemasangan ventilasi mekanik di ruang perawatan intensif. Dilakukan pemeriksaan PCO2 gap yang terdiri dari pemeriksaan PCO2 arteri dan PCO2 vena pada saat pemasangan ventilasi mekanik hari ke-1 (T0), pada hari ke-2 (T1) dan hari ke-3 pemasangan ventilator (T2). Dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang serta Sequential Organ Failure Assessment (SOFA) dan Sindrom Respon Inflamasi Sistemik (SIRS) untuk diagnosis sepsis pada saat pemasangan ventilasi hari ke-1 (T0), pada hari ke-2 (T1) dan hari ke-3 pemasangan ventilasi (T2). Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara PCO2 gap dengan kejadian sepsis setelah 1, 2 dan 3 hari pemasangan ventilasi mekanik (p>0,05). Simpulan: PCO2 gap tidak berhubungan dengan tingkat kejadian sepsis, dan menjadi prediktor yang buruk dalam memprediksi kejadian sepsis pasca satu hari, dua hari dan tiga hari pasca pemasangan ventilasi mekanik.

Keyword : PCO2 gap, ruang perawatan intensif, sepsis, ventilasi mekanis

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: PCO2 gap, intensive care unit, sepsis, mechanical ventilation.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 24 Jul 2025 02:23
Last Modified: 24 Jul 2025 02:23
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/47813

Actions (login required)

View Item
View Item