Irfaliza, Melfa (2023) KORELASI SKOR MICHIGAN NEUROPATHY SCREENING INSTRUMENT (MNSI) INDONESIA YANG DIMODIFIKASI DENGAN DERAJAT KEPARAHAN NEUROPATI PADA NEUROPATI DIABETIK = Correlation of Modified Indonesian Michigan Neuropathy Screening Instrument (MNSI) Score with the Severity of Neuropathy in Diabetic Neuropathy. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/47785/1.hassmallThumbnailVersion/C155191003_tesis_28-02-2024%20Cover1.jpg)

C155191003_tesis_28-02-2024 Cover1.jpg
Download (288kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
C155191003_tesis_28-02-2024 bab1-2.pdf
Download (945kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
C155191003_tesis_28-02-2024 Dapus.pdf
Download (663kB)
![[thumbnail of Fulltext]](/style/images/fileicons/text.png)
C155191003_tesis_28-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 2 November 2026.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
PENDAHULUAN : Komplikasi Diabetes Mellitus yang paling sering terjadi adalah
neuropati diabetik. NCS adalah salah satu standar emas untuk mendiagnosis
neuropati. Penggunaan Baba Diabetic Neuropathy Classification (BDC), dapat
menilai tingkat keparahan neuropati diabetik berdasarkan NCS, namun memiliki
banyak kelemahan dan sulit diterapkan dalam pemeriksaan rutin. Instrumen
Michigan Neuropathy Screening Instrument (MNSI) banyak digunakan untuk
evaluasi neuropati, dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, namun
ada beberapa hal yang kurang akurat dan tidak konsisten.
METODE : Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo
Makassar, menggunakan formulir Kuesioner MNSI Indonesia (MNSI-A) yang
berisi 15 pertanyaan ya-tidak dan formulir pemeriksaan klinis MNSI (MNSI-B)
dengan tambahan pemeriksaan sensitivitas suhu. Pemeriksaan elektrodiagnostik
diperiksa menggunakan pemeriksaan konduksi saraf. Hasilnya akan
diklasifikasikan menurut Baba Diabetic Neuropathy Classification (BDNC)
HASIL : Sebanyak 37 subjek memenuhi kriteria inklusi, dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok pasien DM tanpa neuropati (n=10) dan pasien DM
dengan neuropati (n=27). Terdapat perbedaan skor yang signifikan antara kedua
kelompok, khususnya pada skor MNSI B Indonesia modifikasi dan skor gabungan
MNSI Indonesia A+B modifikasi, dengan P-value masing-masing P = 0,0021 dan
P = 0,0028. Korelasi antara skor MNSI versi bahasa Indonesia modifikasi dengan
skor BDC menunjukkan adanya korelasi positif, artinya semakin meningkat skor
MNSI maka skor BDC juga cenderung meningkat. Berdasarkan analisis korelasi
Spearman, diantara ketiga instrumen penilaian, nilai korelasi tertinggi terdapat
pada skor MNSI Bahasa Indonesia B yang dimodifikasi dan skor gabungan MNSI
Bahasa Indonesia A+B yang dimodifikasi.
PEMBAHASAN : Modifikasi Kuesioner MNSI dalam Bahasa Indonesia dengan
kata dan kalimat yang lebih mudah dipahami orang Indonesia. Pada MNSI B,
pemeriksaan suhu tambahan disertakan. Skor dari kedua instrumen ini
menunjukkan korelasi positif yang signifikan secara statistik dengan skor BDC
yang diperoleh dari NCS. Skor MNSI yang lebih tinggi dikaitkan dengan lebih
banyak gejala neuropatik yang dilaporkan, yang menunjukkan proses neuropatik
yang lebih buruk
KESIMPULAN : Terdapat hubungan antara skor MNSI Indonesia modifikasi
dengan skor BDC berdasarkan parameter NCS pada neuropati diabetik.
Hubungan skor MNSI Indonesia modifikasi dengan skor BDC adalah dengan
meningkatnya skor MNSI Indonesia modifikasi maka skor BDC pada neuropati
diabetik juga meningkat
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Skor MNSI, Skor BDC, Neuropati Diabetik |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ekonomi > Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 24 Jul 2025 00:39 |
Last Modified: | 24 Jul 2025 00:39 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/47785 |