KORELASI TIPE MORFOLOGI DAN DERAJAT NASAL SEPTUM DEVIASI TERHADAP SINUSITIS KRONIK BERDASARKAN CT SCAN = CORRELATION OF MORPHOLOGY TYPE AND DEGREE OF NASAL SEPTUM DEVIATION TO CHRONIC SINUSITIS BASED ON CT SCAN


FERRIKA, RIFAL (2023) KORELASI TIPE MORFOLOGI DAN DERAJAT NASAL SEPTUM DEVIASI TERHADAP SINUSITIS KRONIK BERDASARKAN CT SCAN = CORRELATION OF MORPHOLOGY TYPE AND DEGREE OF NASAL SEPTUM DEVIATION TO CHRONIC SINUSITIS BASED ON CT SCAN. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C125192005_tesis_28-02-2024 Cover1.jpg

Download (296kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C125192005_tesis_28-02-2024 bab1-2(FILEminimizer).pdf

Download (846kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C125192005_tesis_28-02-2024 Dapus(FILEminimizer).pdf

Download (312kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C125192005_tesis_28-02-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 10 October 2026.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Abstrak Rifal Ferrika. Korelasi Tipe Morfologi dan Derajat Nasal septum deviasi terhadap Sinusitis kronik berdasarkan CT Scan. (Dibimbing oleh Junus Baan, Rafikah Rauf dan Andi Alfian Zainuddin). Penderita Nasal septum deviasi menyebabkan obstruksi ostiomeatal atau dapat mengganggu aliran udara berpotensi menjadi predisposisi sinusitis, mengakibatkan penyempitan hidung sehingga mengganggu fungsi fisiologis hidung dan menyebabkan komplikasi. Sinusitis kronis merupakan inflamasi kronis pada sinus atau saluran hidung yang terjadi selama lebih dari 12 minggu pada suatu waktu. Mladina mengklasifikasikan nasal septum deviasi tujuh kategori perkembangan sinusitis. Gold standar mendiagnosis sinusitis kronis adalah dengan menggunakan CT-Scan. CT Scan sinus paranasal dapat mengevaluasi rongga hidung, ostiomeatal complex dan sinus paranasal secara bersamaan, efektif dalam menunjukkan tingkat penyakit dan komplikasi. Penelitian ini bertujuan Mengetahui korelasi tipe morfologi dan derajat nasal septum deviasi terhadap sinusitis kronik berdasarkan CT Scan sinus paranasal. Penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan metode potong lintang dengan hasil pemeriksaan CT scan sinus paranasal. Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan jumlah sampel sebanyak enam puluh sampel yang masuk kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kelompok berdasarkan tipe morfologi nasal septum deviasi terbanyak pada tipe II 31.7%, kemudian tipe III dan tipe V 21.7%. .Pengukuran kelompok Derajat nasal septum deviasi terbanyak pada derajat ringan 51.7% ,selanjutnya derajat sedang 43.3% dan paling sedikit derajat berat 5,0%.Berdasarkan kelompok Lokasi sinus paranasal yang paling sering terkena adalah sinus maksilaris 86% diikuti sinus ethmoidalis 60%. Pada kelompok Jumlah sinus yang terkena sebagian besar adalah multisinusitis 70.0% dan satu sinus 28.3%. Disimpulan menurut klasifikasi Mladina, tidak ada korelasi yang dapat dilihat antara derajat deviasi pada lokasi, sisi serta jumlah sinus yang terkena, dan deviasi septum nasal pada individu dengan sinusitis kronis.

Kata Kunci :tipe morfologi dan derajat nasal septum deviasi, sinusitis kronik, CT Scan.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Morphology type and Degree of Deviantion of nasal septum, Chronic sinusitis, CT Scan.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Radiologi
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 24 Jul 2025 00:21
Last Modified: 24 Jul 2025 00:21
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/47783

Actions (login required)

View Item
View Item