ESTIMASI SUMBERDAYA ENDAPAN BIJIH NIKEL LATERIT MENGGUNAKAN METODE INVERSE DISTANCE WEIGHTING DAN ORDINARY KRIGING = Resource Estimation of Laterite Nickel Ore Deposits Using Inverse Distance Weighting and Ordinary Kriging Methods

Nikel merupakan sumberdaya mineral ekonomis yang perlu ditambang untuk dapat memenuhi kebutuhan dibidang perindustrian. Wilayah Indonesia Timur khususnya daerah Sulawesi Tenggara, terdapat salah satu daerah yang memiliki potensi sumberdaya mineral nikel laterit yaitu di Kabupaten Konawe Utara. Dalam penambangan nikel laterit, diperlukan estimasi untuk menghitung sumberdaya kemudian dilakukan studi kelayakan dengan memperhitungkan faktor pengubah dari sumberdaya menjadi cadangan sebelum proses penambangan berlangsung. Estimasi sumberdaya berperan penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas suatu endapan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam mengestimasi sumberdaya nikel laterit. Beberapa diantaranya yaitu metode inverse distance weighting dan metode ordinary kriging. Tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan analisis univariat, analisis variogram terhadap titik bor serta menganalisis hasil estimasi sumberdaya nikel laterit pada blok X PT Tiran Indonesia, Site Lameruru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode inverse distance weighting (IDW) dan metode ordinary kriging (OK). Terdapat beberapa aplikasi yang digunakan seperti Microsoft Excel, ArcMap dan Surpac. Hasil analisis univariat didapatkan jumlah sampel 677, nilai minimum 0,21 %, nilai maksimum 3,13 %, mean 1,40 % dan median 1,20 %. Hasil analisis variogram didapatkan range mayor 26,71 m, range semimayor 15,99 m, range minor 29,57 m. Anisotrophy factors rasio mayor/semimayor 1,80, rasio mayor/minor 3,23. Hasil estimasi inverse distance weighting didapatkan volume ore sebesar 460.625 m3, volume waste sebesar 381.719 m3, tonase ore sebesar 644.875 wmt, tonase waste sebesar 534.406 wmt dengan rata-rata kadar 1,32 %. Hasil estimasi ordinary kriging didapatkan volume ore sebesar 505.938 m3, volume waste sebesar 336.406 m3, tonase ore sebesar 708.313 wmt, tonase waste sebesar 470.969 wmt dengan rata-rata kadar 1,33 %.