SISTEM FLUIDISASI HYBRID UNTUK REKAYASA PEMELIHARAAN ALUR = The Hybrid Fluidization System for Channel Maintenance Engineering

RUDI AZIS. Sistem Fluidisasi Hybrid untuk Rekayasa Pemeliharaan Alur (dibimbing oleh Farouk Maricar, Muhammad Arsyad Thaha, Bambang Bakri) Penelitian penggabungan fungsi pada satu pipa fluidisasi dapat menjadi solusi bagi proses fluidisasi yang kurang efektif pada alur yang tidak memiliki aliran permukaan terutama pada alur yang mengalami sedimentasi akibat pengaruh berkurangnya debit aliran permukaan. Tujuan penelitian ini secara umum yaitu menemukan metode penggelontoran sedimen melalui sistem fluidisasi hybrid yang menggabungkan metode fluidisasi dan flushing sedimen pada satu pipa perforasi. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian model fisik di laboratorium berupa eksperimen fluidisasi dan flushing dengan skala 1:1 pada flume yang dioperasikan dengan pompa fluidisasi dan pompa hisap berkapasitas 14 liter/detik. Dengan menggunakan analisis tak berdimasi dihasilkan parameter pipa fluidisasi (a-Df/a), parameter sedimen ((1-n)db/da+db) dan parameter aliran (V-Vt) sebagai parameter yang menghasilkan volume konsentrasi sedimen (Vs/Vw). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggelontoran sedimen dengan pipa fluidisasi menghasilkan persamaan hubungan volume sedimen tak berdimensi (Vs/Vw) dan waktu penggelontoran (t) yang efektif. Temuan empirik penelitian ini adalah dihasilkannya persamaan untuk mengkuantifikasi volume sedimen tergelontor dengan persamaan Vs=4.05Vw(e^(-38.403((a-df)/a) ) ) ((1-n)db/(da+db))^11.071 ((V-Vt)/V)^3.345. Hubungan persamaan (Vs) dan (t) menghasilkan persamaan empirik Vs=0.0092/(t)^0.098 yang memberikan suatu batasan bahwa durasi penggelontoran terbaik yakni awal flushing dimulai setelah fluidisasi antara detik ke 55 – 72 (kisaran 15 – 20 detik). Semakin lama durasi penggelontoran volume sedimen berkurang karena saat durasi ke 89 hingga 97 detik partikel sedimen yang teragitasi sebelumnya telah mengendap.